Kenali Riwayat 4 Ikon Wisata Religi di Banjarmasin

by - Tuesday, January 02, 2018

Banjarmasin adalah salah satu kota yang wajib dikunjungi jika Anda peminat wisata religi. Sebagai kota di Kalimantan dengan corak Islami yang cukup kental, Banjarmasin memiliki beberapa masjid kuno dengan riwayat yang akan menarik setiap pencinta sejarah.


Source : beyoung

Tertarik untuk napak tilas jejak sejarah Islam di Kalimantan Selatan? Baca dulu riwayat tempat-tempat wisata religi ini sebelum memesan tiket murah ke Banjarmasin! Dijamin deh bikin kamu makin penasaran dengan keindahannya. 

  • Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Masjid Raya Sabilal Muhtadin merupakan masjid terbesar di Banjarmasin. Berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, tepat di tengah kota, masjid ini sudah ada sejak zaman Belanda. Namanya diambil dari nama ulama yang menyebarkan Islam di Kerajaan Banjar, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjary (1710-1812). Nama besar ulama ini konon tersebar hingga ke Malaka, Mekah, Madinah, Istanbul, Filipina, Bombay, dan Mesir. 

Syekh Muhammad Arsyad al-Banjary telah menulis beberapa kitab yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Banjarmasin. Salah satu karya terkenal ulama ini adalah kitab hukum fiqih bertajuk Sabilal Muhtadin, yang ditulis atas permintaan Sultan Tahmidullah.

Ciri khas masjid ini adalah kubah besar berwarna emas yang dikelilingi empat menara kecil, lengkap dengan menara azan yang menjulang di sebelahnya. Hiasan kaligrafi pada masjid ini dilapisi tembaga berwarna hitam, sehingga kesannya lebih tegas. Beberapa bagian masjid ini dihiasi oleh ukiran khas Kalimantan Selatan.

  • Masjid Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah tidak megah, tetapi tetap terkenal sebagai masjid tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini merupakan peninggalan raja Muslim pertama Kerajaan Banjar, Sultan Suriansyah, yang berkuasa dari tahun 1526 hingga 1550. Arsitektur masjid ini menunjukkan gabungan pengaruh desain Masjid Agung Demak, arsitektur Jawa, serta rumah adat khas Kalimantan Selatan. Hal ini membuktikan proses asimilasi budaya yang terjadi ketika Islam menyebar dari Jawa ke Kalimantan Selatan.

Ciri khas paling menonjol dari masjid ini adalah atapnya yang tidak berbentuk kubah seperti masjid pada umumnya, tetapi meruncing dengan atap tumpang khas Banjar. Masjid ini juga memiliki struktur panggung, yang sering terlihat pada rumah adat Kalimantan. Ketika Anda masuk ke dalam, Anda akan melihat lebih banyak lagi pengaruh desain Jawa Kuno serta Banjar di berbagai area.

Masjid Sultan Suriansyah berdiri tepat di sebelah Sungai Kuin, yang juga terkenal sebagai lokasi pasar terapung Banjarmasin.

  • Makam Datu Anggah Al-Alamah Muhammad Amin
Anggah Al-Alamah Muhammad Amin adalah ulama terkenal di Banjarmasin yang terkenal sebagai sosok bijak dengan banyak murid, walau tidak pernah mendirikan pesantren. Dikenal oleh warga lokal sebagai Datu Anggah Amin, ulama ini terkenal sebagai sumber saran-saran bijak, baik untuk warga biasa, bangsawan, maupun murid-murid studi Islam.

Datu Anggah Amin dimakamkan di area yang sekarang merupakan Kelurahan Banua Anyar. Makam ini sekarang masih menjadi salah satu objek wisata religi bagi peminat sejarah perkembangan Islam di Banjarmasin.

  • Kubah Makam Tuan Guru Surgi Mufti
Mufti Jamaluddin adalah tokoh agama Islam yang juga merupakan keturunan bangsawan bernama Ratu Aminah binti Pangeran Thaha. Dikenal juga dengan nama Tuan guru Surgi Mufti, tokoh ini merupakan ulama yang tidak hanya dihormati warga biasa dan bangsawan, tetapi juga orang-orang Belanda di Banjar pada era kolonial. 

Ketika Tuan Guru Surgi Mufti meninggal pada tahun 1902, beliau dimakamkan di dekat kediamannya, yang sekarang menjadi Jalan Masjid Jami Banjarmasin. Karena ada bentuk kubah yang khas, area makam ini kemudian dikenal sebagai Kubah Sungai Jingah. Salah satu kelurahan di Banjarmasin juga dinamai sama dengan ulama ini (Kelurahan Surgi Mufti).

Tertarik melihat tempat-tempat dengan riwayat menarik ini? Segera pesan tiket pesawat murah di situs Airy, dan lakukan napak tilas berkesan ke lokasi-lokasi wisata religi bersejarah di Banjarmasin.

You May Also Like

1 comments