Anak Pulau
"Yes, Akhirnya saya berhasil membuat postingan Anak Pulau"
- Chai, 'member anak pulau yang masih bertahan entah sampe kapan'.
Anak pulau adalah sebuah komunitas lokal di Batam yang memiliki hobby melalang buana atau kelayapan ke sebuah tempat, pulau, kota bahkan negara asing. Komunitas ini dibentuk pada tanggal 13 Desember 2014 dalam media sosial WA (WhatsApp). Sampai saat ini sudah 1001 drama lika-liku pertemanan bahkan lebih yang telah terjadi. Membernya nggak nyampe 30 orang tapi rusuhnya itu dengan komen-komen mereka.... #MasyaALLAH #elus2dada #istighfar #tepotjidat
Saya aja baru beberapa hari bergabung dengan AP (Anak Pulau) langsung pernah di Banned atau di Remove dari group oleh adminnya. Masalahnya, karena saya terlalu banyak mengkontribusi komen-komen sampah yang tidak penting disana. Maklum, masih member baru... Jadi masih hot-hotnya dan semangat 45. Sempat loh saya merajok beberapa hari untuk meng-uninstall WA di hape. -_____-" #ish #Apeu *kalo diingat-ingat lagi kejadian ini geli sendiri*
Tapi waktu Install WA lagi di hape, saya sudah di invite lagi... Dan sampe sekarang pun saya masih bertahan disana. #Survive #TahanBanting
Awalnya kita semua masih enjoy, suka gathering bareng terus cengangas-cengenges, ketawa-ketiwi, becandaan komen satu sama lain. Tapi, mungkin member AP lupa bahwa yang didalam group itu manusia semua. Lagian, kalo dari bangsa jin kan serem... -______-" #hadeh
Mulai lah disitu timbul permasalahan masalah hati atau perasaan... Bukan jatuh cinta yah, tapi masalah tersinggung dengan candaan yang dilontarkan oleh teman-teman dimember AP. Padahal masalahnya juga tidak terlalu serius banget, kita anggap itu becandaan yang nggak penting malah dianggap serius. Kita anggap serius malah dianggap becandaan. Binggung kan tuh... Member AP mah gitu orangnya. Memang susah dari terbentuk AP sampe sekarang membedakan mana yang becandaan, mana yang seriusan. Ibarat pepatah, "rambut boleh sama hitam, tapi hati siapa yang tahu..."
Pada suatu hari sempat AP mulai gonjang-ganjing karena ada drama dahsyat didalamnya, terjadi 2 kubu dan mungkin AP hampir bubar pada saat itu yang umurnya masih sebiji jagung. Kalau di telah, masalahnya itu simple dan nggak penting banget. Yang sudah saya bahas diatas tadi, yang menurut kita becandaan belum tentu menurut orang lain itu lucu. Dan masalah itu pun merambat melebar entah kemana-mana jadinya. Tahu nggak sih, yang bermasalah itu cuma 2 orang member AP aja. Dengan kedahsyatan drama kedua orang itu pun AP berhasil diporak-porandakan oleh mereka. Entah lah... kedua orang itu sama-sama tidak mau saling mengalah dan disalahkan. #capedeh #telanikanmentah
Masalah perpecahan itu pun sudah mulai teratasi dan kondusif di AP, baru juga tadi pagi kita semua damai dan bersatu kembali. Malamnya, mulai lagi deh drama perang dunia ke 100 di AP... Alamak jang, baru juga bernapas lega dan istirahat sebentar dah mulai perang lagi. Ya salam... #helanapas #huft
Capek yah... Drama AP nggak kelar-kelar kayak sinetron cinta pitri dan tukang bubur naek odong-odong... -_________-"
Setelah drama perang dunia ke 100 di AP, ada drama lagi dunkz... Namanya drama kuis, salah satu member AP yang ikutan kuis tidak terima kalo soal yang dikasih sama pembuat kuis salah. Kuisnya cuma hiburan semata doankz kok, member AP yang lain juga tidak mempermasalahkan soal kuis itu. Lah, cuma kuis iseng-iseng berhadiah aja, why so serius bray ?!. Cuma doi aja yang ngotot dan akhirnya yang left dari group AP si pembuat kuis. Nggak tahan mental doi yang tersudutkan sama peserta yang satu itu... #ketawangakak
Hadiahnya bukan berlian atau batu akik cuma gantungan kunci doankz dari luar negeri. Member AP mah gitu orangnya penuh dengan super duper drama...
Huahahahahaa......... Lucu kan, mari kita tertawakan drama di AP secara berjamaah.
Dah akh, cerita drama AP yang entah kapan berakhirnya itu.
Btw, pada dasarnya member AP ini anak yang baik hati, tidak sombong dan kepo. Sekarang, kondisi AP sudah kondusif dan aman. Dulu yah, bisa loh di WA komen-komennya sampe seribuan lebih dalam beberapa jam... Sekarang mah komennya cuma ratusan doankz aja dalam sehari, itupun kalo lagi rame. Kalo lagi sepi bisa nggak ada sama sekali komenan disitu.
Dan lucunya founder AP pun juga ikutan left dari group, sebut saja namanya bunga bukan nama sebenarnya... Doi left pada saat terjadinya drama perang dunia ke 100 di AP. Dan beberapa orang kemudian juga ikutan left dari group AP akibat kesekian kalinya terjadi tragedi drama entah apalah-apalah itu...
Btw, member AP kebanyakan jones loh... *dipentungin berjamaah sama member AP*
Dan saya salutnya sama member AP, mereka itu travelling kelas kakap. Mereka sudah banyak melalang buana atau kelayapan ke tempat, pulau, kota dan negara antah barantah dibelahan dunia ini. Kalo dibandingkan sama saya mah apa atuh yang apalah-apalah ini.
Seru sih ikutan di Komunitas Anak Pulau, dan anehnya lagi drama-drama AP itu terjadi cuma dimedia sosial dunia maya WA aja. Kalo di dunia nyata sih nggak, malahan kalo gathering baik-baik aja... Tapi nggak tahu dinkz didalam hatinya. #jleb
Bukan kah pelangi itu indah dilihat karena beragam warnanya, kawan ?! Sama kayak pertemanan di AP, berbagai macam karakter yang membuat perjalinan pertemanan yang semakin akrab. Udahan yah woi, drama-drama yang nggak penting entah apalah-apalah itu... #bhay
Lagu kebangsaan AP...
Kamu sangat berarti
Istimewa di hati
Selamanya rasa ini...
Jika tua nanti
Kita t'lah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini...
Project Pop - Ingatlah Hari Ini.
Lagu kebangsaan AP...
Kamu sangat berarti
Istimewa di hati
Selamanya rasa ini...
Jika tua nanti
Kita t'lah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini...
Project Pop - Ingatlah Hari Ini.
4 comments
Huhuhu.....pelukin satu-satu. Terima kasih atas pertemanan, persahabatan, pertengkaran, dan drama-drama yang terjadi dalam grup ini. Semua mendewasakan dan menempa menjadi manusia-manusia tahan banting dari ocehan omelan, candaan, dll :D Nulis yang lain lagi Chai
ReplyDeletePengen nulis mendaki gunung sih kak... Apa daya belum kesampaian. -____-"
DeleteDrama akan segera terjadi... Just wait n see...
ReplyDeleteIsh apalah apalah
ReplyDelete