Garis Batas

by - Wednesday, January 20, 2016

Saya suka dengan gaya tulisannya Agustinus Wibowo, membaca tulisannya dia itu seperti ada magnet. Seolah ada gaya gravitasi yang melekat sehingga saya tertarik dan tidak mau berhenti membaca tulisannya sampai selesai. Saya baru membaca buku beliau pertama kali yaitu "Garis Batas" ini. Wow, saya sangat kagum akan keberaniannya untuk mengunjungi negara-negara yang tidak awam didatangi oleh turis mancanegara.

Mendengar negara-negara yang disebutkan dibuku ini pun saya belum pernah mendengarkannya, apalagi untuk mengunjunginya. Tidak pernah terbesit sedikit pun dibenak saya tentang negara-negara tersebut. Kalau ada istilah "Buku adalah jendela dunia" memang benar. Dengan membaca buku ini pikiran saya menjadi terbuka dan menambah wawasan saya akan keberadaan negara-negara tersebut. Dan lebih serunya lagi, seolah saya tidak perlu berkunjung ke negara-negara tersebut karena sudah tergambar jelas saat membacanya dan saya seperti ikut mengunjunginya. 

Saya suka mengeluh dengan sistem birokrasi dinegara kita yang bertele-tele dan tidak tegas. Tapi, dengan membaca buku ini ternyata birokrasi negara kita tidak serumit bila dibandingkan dengan negara-negara yang dibahas dalam buku ini. Membuat saya semakin bersyukur kepada Tuhan, saya dilahirkan dinegeri tercinta ini. Dan tidak bisa terbayangkan kalau saya dilahirkan disalah satu negara-negara tersebut. :'(

Di buku ini, Agustinus Wibowo membahas negara-negara di Asia Tengah bekas jajahan Uni Soviet. Keunikan negara-negara ini berakhiran -STAN, seperti Tajikistan, Kirgizstan, Kazakhstan, Uzbekistan dan Turkmenistan. 

Garis Batas adalah buku kedua karya Agustinus Wibowo dan saya belum pernah membaca buku sebelumnya yaitu "Selimut Debu". Tapi, saya bisa mengikuti alur ceritanya walaupun saya tidak tahu bagaimana awal cerita perjalanannya sehingga dia mau berkunjung ke negera-negara tersebut yang tersembunyi dipeta dunia. Akh, berarti saya harus membaca buku pertamanya biar tahu kisah awal perjalanannya.  

Dan saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca. :-)


You May Also Like

12 comments

  1. Aku jatuh cinta pertama kali sama tulisan Agustinus Wibowo saat ia nulis berseri di Kompas. Aku beli terus kompas tiap minggu, hingga keluar buku pertama yang ditunggu-tunggu. Selimut Debu. Buku tersebut juga sama berbobotnya Luk dengan buku ini.

    ReplyDelete
  2. jadi tertarik untuk membacanya....btw pinjem donk :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini aja buku pinjaman uni... Tuh bukunya teh lina. Heheheheheee....

      Delete
  3. idem ama teh lina, pertama kenal agustinus dari catpernya di kompas. petualangannya keren.
    tapi blom sempat beli bukunya, boleh pinjem gak?
    *reader no modal

    ReplyDelete
  4. Cakep template barunya.... Simple dan minimalis. Hehehe... Yang lain udah komen buku ama penulisnya, aku komen template blognya aja.. #akumahgituorangnya

    ReplyDelete