Lebaran

by - Friday, May 14, 2021

Tidak ada tradisi lebaran yang spesial dikeluarga saya setiap tahunnya. Yah, seperti orang pada umumnya... Lebaran hari pertama pada ngumpul dan silahturahmi di rumah orang tua kami. Saling berma'af-ma'afan dan berbagi ampo untuk para ponakan - ponakan yang masih sekolah atau statusnya belum bekerja.

Dan saya termasuk memiliki keluarga besar, punya enam saudara kandung. Tiga orang kakak dan tiga orang abang. Saya adalah anak terakhir dari tujuh bersaudara. Hhhhhmmmmm.... Bayangkan, lumayan riweuhnya kalau kami sudah berkumpul di rumah orang tua. Rumah orang tua kami mendadak menjadi sesak dan padat. -___-"

Mana kakak dan abang saya semuanya sudah berkeluarga dan beranak pinak lagi. Jadi, kalau ada acara keluarga tidak perlu undang orang lain lagi untuk datang. Karena keluarga inti aja sudah buanyak jumlahnya. Apalagi momen lebaran seperti ini, kasih ampo ke para ponakan. Dan lumayan banyak jumlah ampo yang harus saya siapkan setiap tahunnya. Huahahahahaha...

Tapi, tahun ini berbeda. Ponakan - ponakan saya yang dulunya masih kecil - kecil dan unyu munyu, sekarang mereka sudah dewasa dan bekerja. Dan lebaran tahun ini spesial buat saya, karena saya yang dapat ampo dari mereka. :'( #Terharu

Hampir satu tahun saya sudah tidak bekerja, bertahan hidup dengan uang tabungan sama menjadi freelance content creator. Tahun lalu dan tahun ini saya absen untuk mengasih ampo ke mereka (para ponakan saya). Ada juga sih, tahun dimana saya absen kasih ampo karena pada saat itu status saya menjadi pengangguran.

Dan alhamdulilahnya, Allah sangat baik dengan keluarga saya. Kami sekeluarga diberi kesehatan dan belum ada yang diambil untuk berada disisi-NYA. Jumlah tidak berkurang malahan bertambah karena ada ponakan baru. 

Emang berapa banyak sih jumlah ponakan saya?!. Nih yah, saya jabarkan ke kalian. Kalau orang tua saya itu sudah banyak sekali cucu-cucunya, tapi belum memiliki cicit. Anak pertama memiliki enam orang anak, sedangkan anak kedua memiliki tiga orang anak. Dan anak ketiga memiliki dua orang anak, terus anak ke empat memiliki dua orang anak. Anak ke lima memiliki tiga orang anak, sedangkan anak ke enam memiliki tiga orang anak. 

Dan jumlah keseluruhannya adalah 6 + 3 + 2 + 2 + 3 + 3 = 19. Belum lagi keturunan dari saya kalau sudah menikah nantinya. 

Oiya, karena tiap tahun siklus rutinitas lebarannya seperti itu-itu saja. Beberapa tahun belakangan ini (sebelum pandemi dan menjadi pengangguran) saya mencoba membuat tradisi lebaran yang baru untuk diri saya sendiri. Biasanya, pas lebaran hari pertama disore harinya. Saya sudah berangkat ke Singapore dan malamnya ngemper di Changi Airport untuk besoknya terbang ke salah satu negara ASEAN. 

Iya, saya solo traveling ke negara ASEAN pas liburan lebaran. Serunya, pergi ke negara - negara ASEAN yang minoritas umat muslimnya. Akan banyak pelajaran dan hikmah yang saya dapatkan untuk diri sendiri.

Kenapa sore hari saya baru berangkat ?!. Karena pas lebaran hari pertama, setelah solat ied dari pagi sampai siang abang dan kakak saya akan berkumpul di rumah orang tua saya. Disitu, saya masih sempat bersilahturahmi ke mereka dan berbagi ampo ke para ponakan. Jadi, saya tidak hilang momen lebaran saya dengan keluarga. Setelah itu capcus deh berpetualang sendiri... :-)

Kenapa sih saya terbangnya harus dari Singapura ?!. Karena, harga tiket pesawat dari Singapore ke beberapa negara ASEAN itu cukup murah meriah. Dan saya traveling ke negara ASEAN karena biaya hidup cukup murah dan tidak harus menggunakan VISA. Jadi, intinya saya traveling dengan budget yang tidak mehong dan tidak membuat dompet kosong melompong setelahnya.

Udah, segitu aja cerita lebaran saya... Bagaiama cerita lebaran kamu, CHAI - READERS?!.





You May Also Like

3 comments

  1. Masya Alloh, banyak bener keluarga elu bang,
    Ckckckck.

    Aku mau buat postingan lebaran juga lah.

    ReplyDelete
  2. Wuiiih, banyak juga jumlah ponakanmu Chai. Mamakku baru punya cucu 4 aja udah rame, apalagi 19 wkkkkk.. Semoga cepat dapat kerjaan baru dan ketemu jodoh ya, biar bisa kasi cucu ke ortu, aamiin.

    ReplyDelete