Satu Bulan di Kota Hatyai Thailand

by - Tuesday, September 27, 2022

Ternyata, sangat menyenangkan bagi saya hidup mandiri di Negeri Orang. Tanpa sengaja, saya sudah satu bulan lamanya karantina di Hotel Golden Crown, Hatyai - Thailand. Sebelum saya masuk ke Kapal, ada kebijakan perusahaan tempat saya bekerja mengharuskan karyawannya dikarantina. 

Karena ada kasus covid didalam kapal, maka karantina saya menjadi molor. Genaplah saya satu bulan menginap di kamar hotel. Bagi saya, Negara Thailand itu sangat menyenangkan untuk dikunjungi. Jadi, saran abang yah buat dek adek ku.... Negara ini wajib banget kamu kunjungi. 

Disini bangunannya klasik alias jadul tapi bersih, rapi dan terawat. Nggak kelihatan kumuh dan kotor. Infrasuktur seperti fasilitas umumnya pun juga mulus... Jalan raya disini tidak ada yang bopeng - bopeng kek muka saya, internetnya cepat, orangnya santuy dan tertib, harga pakaian jauh lebih murah dari pada kita. Dan untuk solo backpacker pun juga merasa aman, karena didaerah tempat wisatanya banyak sekali pusat informasi untuk turis.

Yang membuat saya tercengang adalah sinyal provider handphone-nya, ditengah laut pun bisa dapat. Bahkan didalam kapal masih bisa dapat pesan SMS, WA dan nonton streaming. -_-"

Sudah lima kota yang saya kunjungi di Negara Thailand, yaitu Bangkok, Krabi, Phuket, Songkhla dan Hatyai. Semuanya menarik buat saya, mereka itu benar - benar bersih negaranya. Numpang pipis di terminal bus maupun ditempat umum lainnya. Toiletnya beneran bersih dan tidak bau pesing.

Kota Hatyai adalah kota perbatasan antara Malaysia dan Thailand, jadi warganya banyak yang muslim. Makanan pun banyak yang halal, tapi entah kenapa tempat ibadah seperti bagunan mushola itu sangat jarang ada dimana-mana. Adanya, masjid agung tapi agak jauh dari kota. Saya belum pernah ke Masjidnya... Kalau di mall atau pusat perbelanjaan biasanya ada tempat sholatnya.

Ayam gorengnya sih disini yang lezat, apalagi kulit ayam gorengnya. Kering banget deh kek kerupuk. Harga makanan hampir sama dengan di Batam. Penduduknya pun mukanya hampir mirip seperti orang indonesia. Dan banyak juga yang pakai hijab, karena kota ini adalah kota perbatasan. Tiap akhir pekan selalu ramai turis dari Negara Malaysia, mereka satu bus datang dan menginap dihotel yang sudah ditentukan. 

Saya senang pegi ke pasar paginya... Walaupun jualan ditepi jalan raya, tapi tetap bersih dari sampah. Uang seratus bath, biasanya saya belanjain brokoli, tomat ceri dan pisang satu tandan. Itu persediaan stock makanan saya selama 3 hari. Makanan yang diberi oleh pihak hotel kurang sayur. Dan lucunya, apapun lauk yang kita pesan pasti ada telor gorengnya. Mau sarapan pagi, siang dan malam. Sampai pantat saya bisulan karena kebanyakan makan telor goreng.

Untung dihotelnya ada fasilitas bathtub, jadi setiap dua hari sekali saya berendam dengan air hangat. Huahahahaahahahaaaa.... Tapi beneran enak lho... Badan kita menjadi rileks kalau terkena air hangat, aliran darah pun menjadi lancar.

Brokolinya saya rebus menggunakan coffee / tea maker, kalau airnya sudah mendidih brokolinya bakalan mateng juga. Tubuh ini kan butuh serat juga...

Kita juga bisa order belanja makanan menggunakan aplikasi online, yaitu food panda. Ada swalayan juga yang menjual sayur mayur dan buah. Dan setiap hari selasa selalu aja ada promo gratis ongkir. :-)

Oiya, disini beli kacang - kacangan seperti kacang mente, pistachio dan alomond harganya murah banget. Susu yogurt satu botol besar pun juga murah harganya, biasanya saya beli di minimarket Seven Eleven. Karena disana juga banyak yang jual produk halal.

Jadi pengen menentap saya disini karena sudah satu bulan hidup di Kota Hatyai, Thailand. :-D    

You May Also Like

0 comments