Kilas Balik 2022

by - Friday, December 09, 2022


Tidak berasa banget yah sodara – sodari ku sebangsa dan setanah air, kalo waktu itu cepat berlalu (kek saldo di ATM). Sekarang, sudah mau dipenghujung tahun 2022 aja. Ya ampun, umur makin bertambah, raga sudah makin ringkih kena angin (mudah masuk angin), dan uban dirambut apalagi… Makin lebat. :-P

Tahun ini… Alhamdulilah dan bersyukur banget buat saya, ada beberapa mimpi saya yang terwujud dan ada yang belum juga alias gagal. Huahahahhaahaa…

Tapi banyak yang terwujudnya dong. Dengan mudahnya Allah mengambil dan menggantikannya dengan yang lebih baik. Hidup itu bukan seperti rumus Matematika yang hasil perhitungannya sudah pasti dapat segitu. Terkadang hasilnya jauh diluar nalar dan logika, yah begitulah kehidupan tidak pernah ada yang tahu kedepannya seperti apa. Itu mah udah diluar kemampuan kita lah, sudah ada yang mengatur dan menjamin rejeki disetiap ciptaan-NYA.

Percayalah, kalo memang sudah rejeki kita. Terkadang bakalan datang dengan sendirinya ke kita. Jalannya dipermudah tanpa hambatan yang berarti. Pernah nggak sih, kamu berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu. Tapi akhirnya, kamu malah tidak mendapatkannya. Ampe ada pepatah yang mengatakan, “Usaha tidak pernah mengkhianati hasil”. Preeettttt….

Ya sudahlah, curhatan seperti apa pulak yang diatas itu… #Ngoookk

Mari saya mulai apa yang terjadi dikehidupan saya di Tahun 2022 ini.

<< Mendapatkan Pekerjaan

Diawal tahun saya mendapatkan tawaran pekerjaan. Padahal, sudah hampir dua tahun saya menganggur dan tidak berpenghasilan. Saldo di ATM tabungan saya benaran sudah menipis banget alias habis. Ampe nggak tahu harus mau ngapain lagi untuk mendapatkan uang, dimasa keputusasaan itu. Tiba – tiba saya dapat tawaran kerja. Alhamdulilah, sekarang sudah mulai bisa sedikit demi sedikit untuk menabung lagi.

Saya tahu nyari uang itu susah banget, makanya sekarang lebih bijak dalam mengeluarkannya. Sudah mulai pelit ke diri sendiri maupun orang lain (emang dari dulu pun udah begitu). Bisa menahan dirilah untuk menghamburkannya demi sesuatu. Huahahahahaa…

Dan alhamdulilahnya lagi, dapat teman kerja yang baik banget. Mau mengajarkan saya yang dong-dong ini. Orangnya nggak pelit ilmu dan sombong, itu yang membuat saya nyaman atau betah bekerja disini. Walaupun dikapal single fighter, tapi dia mau membantu dari jauh.

<< Renovasi Rumah

Alhamdulilah banget, dengan rejeki yang didapat saat ini saya bisa perlahan – lahan merenovasi rumah orang tua saya. Sudah dari dulu mimpi saya pengen rumahnya rapi. Penuh kesabaran dan bertahap untuk mewujudkannya. Jadi, rumah itu tumbuh dan menua bareng saya. Lagian rumah itu seusia sama saya. Dan sudah jadi bagian didalam kehidupan saya.

Perlokasi saya benahi, mulai dari Ruang depan, teras dan kamar mandi. Selanjutnya sih, dapur yang bakalan saya mau benahi. Doain yah, semoga ditahun depan bisa mewujudkannya. Tapi hati saya sedih juga, harus meninggalkan rumah selama beberapa bulan untuk bekerja. Nggak ada yang telaten membersihkannya seperti saya. Kalo saya sudah Kembali ke rumah pasti sibuk dengan bersih – bersih, meninggalkan rumah dengan keadaan rapi dan bersih. Ketika pulang Kembali kotor dan berantakan. Begitulah polanya sekarang… Ya Salam.

Apalagi liat nak – anak ijo saya yang mati kering kerontang. Padahal, pada saat saya tinggalin mereka daunnya segar dan tumbuh tunas baru.

<< Positif Covid

Ini sih pengalaman seumur hidup saya yang paling seru. Saya positif covid dan harus karantina di Rumah Sakit Karantina yang ada di Galang. Pada saat itu, saya baru pertama kali masuk ke kapal. Karena lagi zamannya covid dan kapal juga mau towing dari Batam ke Thailand, jadi semua crew harus negative. Setiap minggu kami melakukan PCR, makin ditest makin banyak yang positif. Jadi, kebijakan management dari tempat saya bekerja. Kapal harus disteril, semua crew yang mau berangkat harus dikarantina lagi didalam hotel.

Sebelum saya masuk kapal, sudah dikarantina. Terus, dikapal harus PCR setiap minggu. Karena banyak yang positif, semua crew harus turun dan karantina di Hotel. Sebelum masuk ke hotel untuk karantina kan saya sudah di PCR yang hasilnya negative, terus setelah lima hari karantina di hotel. Tidak pernah berinteraksi langsung sama manusia, saya test pcr dan hasilnya Positif. Huahahahhahahaa…

Ada 30 orang yang hasilnya positif. Padahal juga nggak ada gejala apa-apa, tiba – tiba hasilnya bisa positif. Crew yang negative boleh check out dan Kembali ke kapal untuk towing. Yah, dipikirlah… Covidnya dari mana cobak, ambil makanan aja didepan pintu kamar hotel. Kamar tidak boleh dibersihin sama pihak hotel, tidak boleh keluar kamar sama sekali. Tapi, pas ditest PCR hasilnya Positif. Ngooookkkkkk…

Kirain bakalan karantina mandiri kami yang positif dikamar hotel. Ternyata, ambulance sudah menjemput kami diluar. Dan petugasnya sudah memakai baju APD (kek astronot), setiap satu mobil ambulance berisi 5 – 6 orang. Untung, group saya orangnya yang fun – fun aja. Anggap aja, ini leluconan yang tidak dianggap serius. Didalam mobil ambulance pun kami tertawa dan bercanda.

Mungkin, pada awal didirikan rumah sakit karantina covid di Galang itu fasilitasnya bagus banget. Terawat dan bersih, karena baru dioperasionalkan. Nah, setelah dua tahun selepas itu… Rumah sakitnya jadi kotor dan tidak terawat dengan baik. Walaupun ada beberapa petugasnya disana, tapi mereka tidak melakukan perawatan dengan maksimal.

Bayangkan, debu di filter AC-nya tebal banget dan bocor. Dinding ama lantainya dikerumunin lalat, banyak lalat yang pada menempel tidak mau terbang. Kasur sama bantalnya sudah berlumut karena tidak ada jendela yang bisa terbuka untuk sirkulasi udara. Mana satu ruangan isinya 10 orang lagi, satu kasur besar tidurnya berdua. Dipinggir kanan dan kiri.

Itupun pasiennya pada dicampurin aja yang baru datang dan yang sudah lama. Kami wajib karantina selama 6 hari disana. Cuma dikasih vitamin sehari sekali diminum sebelum tidur. Tiap pagi dan sore kami boleh keluar kamar untuk olahraga dan berjemur. Yang merokok mah tetap aja dibolehin merokok. Kondisi tubuh kami sehat bugar dan tidak ada yang sakit parah seperti yang menderita penyakit covid diawal tahun 2020.

Mana jualan disana harganya pada mahal semua… Sinyal telpon si Kuning nggak dapat sama sekali, jadi saya selama enam hari disana lost contact dan tidak bisa online. Para perawatnya pun menawarkan jualan makanan kepada kami. Karena satu ruangan kami orangnya pada pelit-pelit, jadi tidak sudi untuk membeli jualan mereka yang harganya super duper mehong itu.

Oiya, dokternya Cuma datang satu hari sekali (pagi hari) untuk memantau semua pasiennya. Hari kelima kami wajib PCR, kalo hasilnya negative belom boleh keluar. Tunggu besok harinya, kami wajib pcr lagi dengan hasil harus Negative. Kalo hari kelima hasilnya positif dan hari ke enam negative, boleh juga keluar. Huahahahahahaaaa….

Yang nggak boleh tuh, hari kelima dan keenam hasilnya positif. Dan bakalan tiap hari PCR untuk hari selanjutnya sampai hasilnya negative. Maksimal karantina disana itu 10 hari, paling cepat 6 hari. Ada teman saya satu kamar yang nyangkut sampai 10 hari disana. Kasian, kami sudah sampai karantina di Hotel lagi untuk keberangkatan ke Thailand. Dia masih disana dengan orang-orang yang baru. #Naseb

<< Gagal Masuk Apple Developer Academy

Iya, tahun ini saya coba lagi. Sudah percobaan yang keempat, tiap tahun saya rajin ikutan dan hasilnya gagal terus. Huahhahahahahahaaaa.........

Sudah empat tahun berturut-turut saya coba, tahun ini sih nggak nyangka saya bisa ditahap menjadi student cadangan mereka untuk tahun 2023. Tapi, pada akhirnya saya dinyatakan tidak lulus juga. :-D

Untuk status student cadangan saya sudah pernah dua kali, tahun kedua dan keempat. Di tahun ini saya wawancaranya tahap terakhir secara online dan lagi di hotel untuk karantina mau masuk ke dalam kapal. Padahal, tahun ini itu sudah pesimis banget. Bakalan gugur ditahap awal. Mana saya jawab pertanyaan mereka tidak terlalu mikir Panjang, langsung jawab dan waktu tersisa pun masih banyak. Eh, ternyata saya lulus sampai tahap akhir untuk diinterview.

Saya gagal ditahap interview akhir. Jawaban saya tidak begitu bagus dan menyakinkan mereka. Ya ampun, sempat sedih banget sih… Kenapa saya harus gagal lagi untuk yang sekian kali. Mungkin belom atau bukan rejeki saya kali yah disana. Tinggal selangkah lagi pun tahap penerimaannya, saya dinyatakan GAGAL. Nah, rencananya tahun depan saya bakalan ikutan lagi. Tapi kalo memang Gagal lagi, saya bakalan berhenti coba untuk waktu yang lama.

Mungkin bukan jalan saya kesana…

Udah dulu akh, cerita kilas baliknya. Ini udah kepanjangan ternyata… Bye.





You May Also Like

2 comments

  1. Untuk Apple Developer Academy, Tetap putus asa, jangan semangat. Kamu pasti nggak bisa! XD

    ReplyDelete
  2. Makasih yah wak kata - kata demotivasinya... Sangat berpaedah.

    ReplyDelete