Jalan - Jalan Lagi...

by - Wednesday, March 23, 2011


Part 2

Tempat penginapan kami memang terletak di pemakaman tua tapi karena Negeri Seberang  selalu rame dengan orang yang hilir mudik baik pagi maupun malam. Jadi, kawasan yang seseram apapun disana jadi tidak menakutkan karena masih banyak aja  orang yang lalu lalang pada malam hari dikawasan tersebut. *Itu orang atau… ???*

Sampai di penginapan aku langsung bergegas untuk mandi. Kaki ini terasa letih sekali karena sepanjang hari kami berajalan terus. Setelah selesai mandi dan mau menggosok gigi sebelum tidur. Eng… Ing… Eng… Aku lupa untuk membawa odol dan baru sadar pada saat itu.

Mau minta odol sama temanku kami pisah kamar dan setiap kamar memiliki kunci card masing – masing. Temanku sudah masuk kamar lagi, mana mungkin aku malam – malam ketok – ketok kamarnya dan memanggil – manggil namanya keras – keras untuk meminta odol didepan pintu kamarnya.

Waduh, bisa – bisa aku nanti dilaporkan sama petugas keamanan disana dan langsung di deportasi dengan kasus menggangu orang tidur pada malam hari karena berteriak – teriak meminta odol sama temannya. *Pikiran lebay…*

Mau beli odol sudah larut malam… Lagian kalo mau jalan sendiri beli dimalam hari dengan kondisi tempat seperti ini cukup sekian dan terima kasih deh… Aku mencari cara bagaimana mendapatkan odol. Didalam kamar, teman sekamarku ada yang lagi habis mandi juga. Kayaknya dia baru nyampe di penginapan dan kondisi terakhir aku lihat, dia lagi beres – beres barang bawaan di dalam kamar.

Kamarku diisi oleh orang ASIA semua, ada 1 orang India, 1 orang Vietnam, 1 orang Indonesia *sudah tahu dunkz ini siapa* dan satu lagi tidak jelas karena belum pulang juga pada malam selarut ini.

Karena aku masih binggung untuk mencari odol dimana. Maka kuputuskan untuk masuk kedalam kamar dan tidak menggosok gigi untuk malam ini. Di atas tempat tidur aku mencoba untuk merapikan barang – barang bawaanku. Tiba – tiba ada yang menegurku dan mencoba untuk berkenalan.

Namanya YONG, usianya 28 tahun dan berasal dari Negara Vietnam. Begitulah yang aku tangkap dari bahasa inggris yang dia lontarkan. Katanya lagi dia habis jalan – jalan dari Negeri Ipin Upin alias Malaysia. Aku sempat binggung juga dengan bahasa inggrisnya yang kaku dan pasif.

Tetapi dia juga binggung dengan bahasa inggrisku yang aneh. Sempat juga aku melontarkan pertanyaan kepadanya tapi dia binggung untuk menjawabnya. Bahkan sampai berulang – ulang kali aku harus mengulang – ngulang pertanyaan sehingga di mengerti apa yang aku maksud. Hehehehheee……..

Kembali ke masalah odol lagi… Aku masih kepikiran untuk menggosok gigi sebelum tidur karena hawa nafas mulutku juga sudah tidak enak lagi baunya. *jigong-jigongnya sudah menumpuk* Heheheheee….

Aku punya ide… Jalan satu – satu-nya untuk mendapatkan odol adalah dengan meminta sama YONG. Yup, ide yang brilian sekali. *Tepok jidat*. Tapi… Di dalam hati, aku mencoba untuk berpikir odol bahasa inggrisnya apaan ya ?!. Maklum, kosakata bahasa inggrisku limited edition.

Berusaha keras aku mengingat – ngingatnya tapi tidak ada didalam otakku kosakata itu. Untungnya aku ingat kalo didalam hapeku ada software dictionary. Langsung aku ketik Odol dari Indonesia ke Inggris. Muncullah kata “Toothpaste”.

Berusahalah aku mencoba untuk menanyakan “Do you have toothpaste ?” kepadanya. Respon pertama yang dia berikan adalah diam dan dengan mimik wajah yang bingung. Aku mencoba untuk bertanya lagi tapi respon yang dia berikan sama seperti yang pertama.

Waduh, aku sempat binggung juga, apakah dia tidak mengerti dengan “Toothpaste” atau pengucapan aku tentang “Toothpaste” yang salah. Dan sampai – sampai aku mengambil sikat gigi dan memperagakan bagaimana “Toothpaste” itu diletakkan diatas sikat gigi. Mimik wajah yang dia berikan masih binggung juga.

Akhirnya aku kasih lihat layar hapeku ke dia tulisan yang aku maksud. Dan beberapa detik… Dia langsung membongar – bongkar barang bawaannya dan mengeluarkan sebuah ODOL. Dengan bangga dia bilang odol yang dia punya asli buatan Vietnam *cinta produk dalam negeri*.  Betapa senangnya hatiku… Akhirnya dia mengerti apa yang aku maksud walaupun harus dengan perjuangan yang sangat extra. Hehehehhee……..

Tanpa panjang lebar lagi aku langsung bergegas ke kamar mandi untuk menggosok gigi… Dikamar mandi aku cengar – cengir sendiri mengingat kejadian tersebut. Hati ini terasa malu juga karena kurang lancar berbahasa inggris…

Setelah selesai menggosok gigi, aku kembalikan odolnya dan mengucapkan terima kasih banyak kepadanya.   Aku langsung tarik selimut untuk tidur. Nggak tahu pengalaman apa lagi yang akan aku dapat  besok di Negeri Seberang ini. *Rencananya besok kami mau main ke pulau sentosa*

Jam delapan pagi waktu Singapore, aku dan temanku sudah berjanji untuk ketemuan di depan lobby penginapan. Tapi aku lihat batang hidungnya pun tidak nonggol di depan dan pintu kamarnya masih tertutup.

Aku langsung mandi dan  setelah itu merapikan barang – barang bawaanku. Karena barang bawaanku sudah rapi maka aku bergegas untuk ke lobby untuk menugggu temanku keluar dari kamar. Menunggu… Menunggu… Dan Menunggu… belum juga pintu kamarnya terbuka. Mungkin dia kecapean setelah semalam berjalan kaki terus tanpa henti dalam hati aku bergumam.

Daripada aku hanya duduk diam sendiri, aku mencoba untuk berkeliling di ruangan sekitar untuk mengetahui fasilitas apa aja yang ada disini. Disini aku melihat ada sekumpulan tulisan yang berisi komen – komen dari pengunjung yang dipajang di dinding. Kebanyakan yang datang dari INDONESIA… Hore… Negara kita yang terbanyak pengunjungnya…

Kalo aku yang disuruh untuk kasih komen, aku akan menulis “Don’t forget carry toothpaste in your bag”  *important notice* Hehehheeee………  

Aku mencoba melangkah ke lobby utama ketemulah sama temanku. Ternyata sodara – sodara,  dia sudah siap dari tadi pagi dan menunggu aku di lobby utama. Jiah… Cuma masalah miss communication aja. Lagian, kalo mau sms MAHAL banget disana.

Sebelum aku dan temanku keluar dari penginapan, YONG meminta untuk berfoto bersamaku di depan penginapan… Katanya untuk kenang – kenangan. Berhubung  fotonya menggunakan kamera dia maka dia berjanji akan mengirimkan foto itu melalui email. *Dapat teman baru*
Yong and me
Setelah cek out dari penginapan kami bergegas ke Kampong Bugis untuk mencari sarapan. Hari minggu pagi cukup rame dikawasan pasar Kampong Bugis. Perjalanan kami cukup jauh mengitari daerah sekitar. Banyak Warga Negara Singapore yang beragama Budha dan Hindu lagi melakukan ritual ibadah di dalam Rumah Ibadah masing - masing.

Karena disitu ada sebuah kuil buat beragama Hindu dan Vihara untuk yang beragama Budha. Setelah cape dengan jalan – jalan di kawasan Kampong Bugis, kami bergegas ke City Hall menaiki BUS, kenapa ? karena kalo menaiki MRT cape jalan ke Stationnya. Wkakakakaa………

Di City Hall kami turun di depan Suntec City Mall. Tapi tidak masuk kedalam Mallnya, karena didalamnya luas banget… Jujur, aku merasa capek juga kalo harus memasuki Mall – Mall yang ada di Negeri Seberang ini. Kami cukup melihat dari luar aja dan disana ada “Fountain of wealth”. Tapi sayang airnya belum dihidupkan.


Yup, setelah selesai jalan – jalan di City Hall kami melanjuti perjalanan ke Sentosa. *masih menggunakan BUS dengan alasan yang sama*. Akhirnya sampe juga di Vivo City. Negara Singapore cukup pesat juga berkembang menurut aku. Kita ke Pulau Sentosa tidak perlu lagi membeli tiket untuk menaiki monorail tapi cukup dengan menggunakan EZ LINK CARD kita langsung bisa masuk ke station monorailnya. Tapi tetap dipotong 3 Dolar Singapore untuk menuju kesana.

Berhubung waktu sudah siang, maka perjalanan kami mulai dari ujung Pulau Sentosa dulu alias SILOSO BEACH. Pantai… ??? Mau jadi ikan julung – julung kami disana… Entahlah…

Kalo di INDONESIA cewe - cewe ke pantai menggunakan BIKINI dan berjemur di tepi pantai dengan menikmati panasnya matahari. Pemandangan itu terlihat sangat aneh tapi disini… cewe – cewe yang berpakaian lengkaplah yang kelihatan aneh.

Aku dan temanku merasa kelihatan aneh dengan penampilan kami… Kalo cewe – cewe pake Bikini maka cowo-cowonya telanjang dada dan pakai celana pendek untuk berenang.

Kalian tahu kami ke pantai memakai apa ?!.  Kalo aku pake celana jeans + kemeja + tas ransel + sandal. Temanku penampilannya tidak jauh sama denganku. *Salah kostum banget kan ?!*

Bukan kami aja yang salah kostum ke pantai tapi sekelompok orang INDIA yang lagi bertasmasya bersama keluarga ke pantai memakai pakaian yang casual atau formal. Mereka cuek – cuek aja, walaupun harus membawa rantang + tikar kesana. Hehehehehe………

Setelah selesai  berjalan mengitari pantai, kami langsung ke Station Imbiah di Pulau Sentosa. Ditempat ini kami hanya numpang berfoto ria aja. Kan disini ada replica bola dunia dengan tulisan Universal Studio. Jiah, temanku langsung berfoto narsis bin bintitan kali ya….Hehehehee…….

Kami sudah merasa cape juga mengitari daerah sekitar dan berencana mengakhiri perjalanan ini alias pulang ke Tanah Air. Sebelum itu, kami makan dulu di Vivo City dan beli oleh – oleh sebelum Boarding Pass ke Kapal Ferry.


TAMAT…       

You May Also Like

2 comments

  1. 1. Kamu mirip sama Yong.
    2. "Don't forget TO carry toothpaste in your bag!"
    3. Beli oleh-oleh? Kok ga sampai?

    >> NICE Story!

    *Thanks for tag. ;)

    ReplyDelete
  2. Thaks ya atas kunjungannya... :-)
    You are the best my friend.
    Kapan mau memulai menulis diblognya ?

    ReplyDelete