Surat Dari Praha

by - Saturday, February 06, 2016

*Wih, dah lama banget blog ini tidak mempostingkan ulasan pilem...*

Saya selalu mengikuti karya-karyanya salah satu sineas muda Indonesia yaitu Angga Dwimas Sasongko, mulai dari Hari Untuk Amanda, Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, Filosopi Kopi dan Surat Dari Praha. Karena sudah kepincut atau jatuh hati dengan karya pertamanya "Hari Untuk Amanda" membuat saya selalu penasaran karya apalagi yang akan beliau buat. :-) *kepo to the max*

Dan saya sangat puas dengan karyanya beliau yang terbaru yaitu Surat Dari Praha. Iya, saya sampai dua kali menonton pilem ini di Bioskop karena sanking bagusnya. Perpaduan antara musical, romansa, politik dan sejarah dipilem ini melebur menjadi satu kesatuan yang manis. Oiya, ide pilem ini diambil dari empat lagu karyanya Glen Fredly yaitu Nyali Terakhir, Sabda Rindu, Menanti Arah dan Untuk Sebuah Nama. Dan pilem ini juga untuk mengapresiasikan 20 tahun Glen Fredly berkarya. *Duh, kakak glen lagu-lagunya sangat syahdu*  

Kemala Dahayu Larasati (Julie Estelle) mendapat surat wasit dari ibunya Sulastri Kusumaningsih (Widyawati) untuk mengantarkan surat-surat didalam kotak yang ditujukan kepada Mahdi Jayasri (Tio Pakusadewo) ke Praha. Larasati akan mendapatkan warisan dari ibunya apabila berhasil mengantarkan surat-surat tersebut ke Jaya dan ia juga harus mendapatkan tandatangan Jaya sebagai serah terima surat-surat tersebut.

Larasati pun tidak tahu siapa si Jaya itu...

Dari awal pilem kita sudah disuguhi konflik laras dengan ibunya. Dan setelah itu baru disepanjang pilem konflik Laras sama Jaya menjadi klimaks-nya. Jaya memiliki masa yang kelam dengan bangsa-nya sendiri. Dulu ia adalah seorang sarjana muda yang mendapatkan beasiswa dari Pemerintahan Orde Lama yaitu Soekarno. Setelah pergantian rezim ke Orde Baru yaitu Soeharto, mereka Mahasiswa Ikatan Dinas (WAHID) pada tahun 1965 untuk membuat pernyataan bahwa mereka mendukung pemerintahan Orde Baru. Apabila mereka tidak mau maka kewarganegaraan mereka dicabut dan tidak bisa pulang ke Indonesia.

Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa keluar negeri pada masa itu banyak yang menolak dengan keputusan pemerintah kita pada saat itu. Sehingga mereka tidak bisa pulang kembali ke kampung halaman dan status mereka pada saat itu tanpa kewarganegaraan. Miris memang, mereka yang masih muda dan pintar harus terbuang dari negaranya sendiri. :-( #hiks

Akting Julie Estelle dan Tio Pakusadewo tidak bisa diragukan lagi. Mereka berdua berhasil menghidupkan karakter Laras dan Jaya sehingga chemistry mereka benar-benar klop untuk membangun cerita dipilem ini. Ditambah lagi mereka berdua menyanyikan lagu Glen Fredly yang sangat syahdu.

Sampai saat ini saya masih terngiang dengan dentingan piano yang dimainkan langsung sama Julie Estelle pada saat menyanyikan lagu Nyali Terakhir. Dan suara harmonika yang dimainkan sama Tio Pakusadewo saat membawakan lagu Sabda Rindu.   

Mahdi Jayasri yang diperankan oleh Tio Pakusadewo
Sumber poto : http://lettersfromprague.com
Kemala Dahayu Larasati yang diperankan oleh Julie Estelle
Sumber poto : http://lettersfromprague.com
Sulastri Kusumaningsih yang diperankan oleh Widyawati
Sumber poto : http://lettersfromprague.com
Dan saya sangat merekomendasikan pilem ini untuk ditonton...


Trailer pilemnya...


You May Also Like

0 comments