Menyaksikan Berbagai Macam Perlombaan di Festival Pulau Penyengat 2016

by - Thursday, March 17, 2016

Sebenarnya saya masih kurang puas untuk mengeksplore Pulau Penyengat. Waktu kemaren saya berkunjung kesana, tidak semua daerah saya jelajahi karena lebih fokus untuk menyaksikan perlombaan yang ada di Festival Pulau Penyengat 2016. Sebelum ada acara Festival Pulau Penyengat 2016 ini, saya terakhir kali ke Pulau Penyengat waktu saya masih berseragam putih merah (SD). Berarti sudah 16 tahun yang lalu... :-D

Pengen sih balik lagi kesana dan seharian mengeksplore Pulau Penyengat untuk menggali lebih dalam sejarah dan budaya yang terkandung didalamnya. Yah, semoga suatu hari nanti bisa kesana lagi... #Amin *yaelah chai, macam Batam - Tanjung Pinang jauh sangat*

Waktu hari pertama (20/02/2016) pembukaan Festival Pulau Penyengat 2016 langit kelabu diiringi dengan gerimis tapi tidak menyurutkan niat saya untuk menyaksikan perlombaan Sampan Layar yang berada disekitaran Balai Adat. Sampan layar terbagi 3 katagori, yaitu  3 awak, 5 awak dan 7 awak.














Seandainya langit biru... Pasti bakalan cantik lagi poto-poto diatas. :-(

Dan setelah itu saya menyaksikan lomba kuliner masakan melayu karena lokasi perlombaannya masih di Balai Adat. Tapi sayang, saya belum beruntung waktu itu untuk menyicipi masakan dari peserta lomba kuliner masakan melayu...

Lomba kuliner masakan melayu pada hari sabtu (20/02/2016) olahan masakannya dari gonggong, ikan yang dimasak asam pedas dan es kelapa.

Saya mencatat semua menu makanan kreasi dari peserta lomba tersebut. Dan ini nama menu makanannya :

"Sate lilit gonggong, gonggong siram manis, asam manis tenggiri, asam pedas ikan tambak, gonggong masa taucho, gonggong lada hitam, pais gonggong, gonggong masak kecap, asam pedas ikan merah, gonggong masak kurma, ikan asam pedas melayu, asam pedas sembilang terbang, gulai asam pedas sembilang, asam pedas ikan bulat, ikan pari asam pedas, asam pedas ikan kakap dan rolade gonggong."

Bayangkan dari menu sebanyak itu, tak ada satupun yang berhasil saya menyicipinya.... #hiks #gigitjari

Ya iyalah, waktu saya menyaksikan lomba kuliner masakan melayu pada saat para peserta lagi sibuk bermasak ria dan ada yang sudah jadi makanannya tapi belum dinilai sama tim juri. Jadi, saya belum boleh diperkenankan untuk mencolak-colek makanannya.  -____-"

Panitia memberikan durasi waktu memasak cuma 90 menit.














Waktu pulang dari Pulau Penyengat ke Tanjung Pinang saya satu pompong sama salah satu group peserta lomba kuliner masakan melayu tadi. Mereka adalah ibu - ibu PKK, didalam pompong yang saya tumpangi suasana menjadi cukup heboh dengan keberadaan mereka. #nyengir #warbiyasakheboh
 
Besok harinya (21/02/2016) saya menyaksikan perlombaan layang - layang yang berada dilapangan bola. Lokasinya tidak jauh dari Balai Adat dan cuaca hari itu pun terasa panas menyengat tapi langit masih tetap berwarna kelabu seperti kemaren...

Lomba layang - layang terdiri dari 6 katagori yaitu WAU kreasi, WAU bulan, WAU ekor panjang, stune kite, revo dan rokoku. Bentuk layang - layang para peserta sangat bervariatif dan kreatif.


Dihari kedua acara Festival Pulau Penyengat 2016 saya cuma setengah hari aja berada disana karena mengejar kapal ferry untuk pulang ke Batam. :-)

Jadi, selama dua hari saya cuma menyaksikan 3 perlombaan, yaitu : Sampan Layar, Kuliner Masakan Melayu dan Layang - Layang. Padahal masih banyak perlombaan yang menarik lainnya... 
 
Ini jadwal pelombaan di Festival Pualu Penyengat 2016.


Semoga Festival Pulau Penyengat akan ada terus setiap tahunnya... #AminBerjamaah

You May Also Like

2 comments