Bedah Novel Rahasia Pelangi Dengan Pengarangnya

by - Sunday, March 06, 2016

Hallloooooooo......

Postingan saya kali ini sangat istimewa, gimana nggak istimewa coba ?! Membedah novel "Rahasia Pelangi" langsung sama pengarangnya. #O.M.G.

Bukan hanya itu... Buku novel "Rahasia Pelangi" yang saya punya sudah ditandatangani dari salah satu pengarangnya yaitu Riawani Elyta. Ternyata kami masih satu provinsi di Kepulauan Riau cuma beda kota doang, saya dikota Batam sedangkan kak Ria dikota Tanjung Pinang. Tinggal mbak Shabrina aja yang belum tandatangani buku saya. Heheheheheeeee..... #sodorkanbuku

*ini barang buktinya*

Alhamdulilah, saya bisa berinteraksi langsung sama kedua pengarangnya walaupun melalui dunia maya... Jadi, saya mengirimkan pertanyaan melalui email ke kak Ria (Riawani Elyta) yang pertanyaannya seputaran novel "Rahasia Pelangi", saya minta juga kalo bisa mbak Shabrina menjawab pertanyaan yang sama dari saya biar ada dua narasumbernya. Gayung pun bersambut, email saya di-forward-kan ke mbak Shabrina sama kak Ria. :-)

Dan keduanya bersedia mau menjawab pertanyaan saya... Terima kasih banyak yah kak Ria dan mbak Shabrina sudah mau membalas email saya. #SenyumSumringah

Yuk disimak interview saya dengan mereka berdua...
    • Assalamu'alaikum kak Ria dan mbak Shabrina... Mungkin pembaca blog saya belum tahu siapa Riawani Elyta dan Shabrina WS, silahkan memperkenalkan diri masing - masing ?
    Riawani Elyta :
    Waalaikumsalam wr.wb.

    Tentang diri saya, seutuhnya *tsah* udah saya rangkum disini : http://www.riawanielyta.com/search/label/tentang%20saya , Silahkan mampir dan boleh direpost sekian persen untuk post diblog Chai. :-D  
    • "Riawani Elyta
    • Saya lahir dan menetap di Tanjungpinang, Prov. Kepulauan Riau. Saya seorang cappucino lover, penikmat novel-novel bergenre romance, penyuka warna merah, oranye, merah jambu dan ungu. Pagi hari menjadi waktu ternyaman saya untuk menulis. Jika hantu writer's block datang mengganggu, saya mengusirnya dengan cara mengisi blog, melakukan blogwalking, ngobrol dan membaca novel-novel ringan. "
    *sesuai instruksi kak Ria saya cuma me-repost sekian persen* 

    Shabrina WS :
    Waalaikumsalam wrwb.

    Saya lahir di Pacitan. Ibu dua anak. Menyukai pagi, puisi dan buku-buku tentang hewan. :-) atau bisa mampir ke blog campur-campur www.shabrinaws.blogspot.com
      Dear pembaca blog saya yang budiman-budiawati... Silahkan klik link diatas yang mau kenal lebih dekat dengan mereka berdua. :-)

      • Pertanyaan selanjutnya, bagaimana awal ide pembuatan novel "Rahasia Pelangi" ini ? 
      Riawani Elyta :   
      Sebelum menulis Rahasia Pelangi, saya dan Shabrina juga pernah menulis novel bertema serupa, yaitu penyelamatan hewan langka, lewat novel Ping! A Message From Borneo. Jadi ketika itu ada teman yang meresensi Ping di blognya. Dalam resensi itu teman kami (Oci YM) juga menyertakan contoh kasus serupa yang menimpa hewan gajah di Riau. Saya lalu kontak Shabrina : mau nulis tentang gajah? Shabrina setuju. Dan beberapa bulan kemudian, proses menulis novel yang berangkat dari ide ini pun kami mulai.

      Shabrina WS :
      Sejak lihat berita tentang banyaknya gajah-gajah yang mati, keinginan nulis itu sudah muncul. Dan mungkin sudah jalan takdir ya. Ketika saya ingin menulis tentang gajah, Mbak Riawani punya keinginan yang sama juga. Kami punya kesamaan visi misi. Lalu, kami mulai mengumpulkan data. Ketemulah berita tentang mahout wanita. Pembalakan liar, kebakaran dan wilayah hutan yang makin sempit. Juga orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk lingkungan.
       
      • Ceritakan dong kak Ria dan mbak Shabrina suka duka dalam proses penulisan novel "Rahasia Pelangi" kepada pembaca blog saya disini ? 
      Riawani Elyta : 
      Hambatan terbesar kami adalah saat proses revisi. Karena yang harus direvisi sangaaat banyak. Saya sampai ingat, jumlahnya ada 104 poin revisi, termasuk merombak plot, alur dan menambah detil-detilnya. Jadi mulai dari riset – menulis – revisi, total proses novel ini kira-kira 6 bulan.


      Shabrina WS :
      Sukanya kalau nemu ide baru, data baru trus kalau halaman bertambah. Bisa merevisi sesuai saran editor. Sukanya lagi, kalau saya pribadi kalau duet gini, jadi bisa meningkatkan kecepatan. Ibaratnya Mbak Riawani itu tipe penulis yang soal kecepatan sudah nggak masalah. Saya tipe siput. Sementara untuk duet yang ini, mengerjakannya harus selang-seling supaya nggak ada lubangnya. Alhamdulillah Mbak Riawani sabar banget.

      Dukanya…nggak ada :-)

        • Butuh waktu berapa lama untuk menyelesaikan novel ini sehingga menjadi sebuah buku ?  
        Riawani Elyta : 
        Untuk pertanyaan 2 – 4, selengkapnya udah saya tuangkan di sini : http://www.riawanielyta.com/2015/06/novel-duet-terbaru-saya-rahasia-pelangi.html dan di sini : http://www.riawanielyta.com/2015/09/3-elemen-yang-harus-ditaklukkan-dalam.html , pesan sponsornya sama, boleh di repost mana yang disukai, hehe :D dan link di atas untuk pertanyaan no 1 s/d 3 rasanya juga sudah mewakili jawaban Shabrina WS.

        Finally, saya dan Shabrina mohon doa teman-teman semua, semoga jerih payah dan lika-liku selama lebih kurang 3 (tiga) tahun ini bisa diterima dengan baik oleh pembaca, pesan-pesan tentang lingkungan didalamnya dapat tersampaikan dan membawa manfaat kebaikan untuk semua :) 
         
        *Jadi jawaban dari no 2 - 4 saya repost dari link yang diatas, kalo mau baca lengkapnya silahkan diklik aja linknya.*

        Shabrina WS :
        Nulis draft awal tiga bulan, sampai revisi total sekitar enam bulan. Kalau untuk pematangan, masa tunggu dan lain-lain hingga sampai ke pembaca sekitar tiga tahunan.


        • Kasih bocoran dong ke pembaca blog saya disini... Dalam penulisan cerita dinovel "Rahasia Pelangi", siapa yang menjadi siapa didalam ceritanya ?
        Riawani Elyta :
        *Hayo tebak* *kalo bener ntar dapet pulsa* :-D
         

        Shabrina WS :
        Saya: Anjani, Mbak Riawani: Rachel.

        *Selamat mbak Shabrina dapat pulsa dari Kak Ria. :-P* 

        • Menurut Kak Ria dan Mbak Shabrina lebih enakan mana, menulis novel sendiri atau berdua ? Alasannya kenapa...  
        Riawani Elyta :
        Nulis novel, baik sendiri atau berdua punya sensasinya masing-masing. Kalo nulis berdua, enaknya itu bisa menghemat waktu dan energi. Juga belajar menyesuaikan dan memadukan gaya tulisan. Tetapi harus dapet partner yang cocok, bisa saling terbuka dan menerima masukan temannya. Kalo dapet partner yang egois, ya wassalam deh :-D 

        Shabrina WS :
        Sama sih, kalau berdua asal partnernya cocok ya asyik, ibaratnya semua proses dipikul berdua gitu.

          • Pesan apa yang ingin disampaikan kepada pembaca dalam novel "Rahasia Pelangi" ini ? 
          Riawani Elyta : 
          Jawaban untuk yang ini juga udah saya tuliskan di sini : http://www.riawanielyta.com/2015/09/3-elemen-yang-harus-ditaklukkan-dalam.html

          Harapan kami berdua, mudah-mudahan pembaca dapat membaca pesan kecil dan mengambil hikmah dari novel ini, khususnya tentang seruan penyelamatan lingkungan dan penjagaan hewan langka. Dalam novel ini, kami juga menyertakan tentang dampak pembakaran hutan seperti yang terjadi di Riau sekarang ini. Kami berdua mungkin tidak sanggup mencegah dampak dari pembakaran hutan dan perburuan hewan langka, jadi novel inilah menjadi bentuk kepedulian dan kontribusi kecil kami terhadap penyelamatan lingkungan. 

          Shabrina WS : 
          Alam, memberi banyak hal yang kita butuhkan. Bahkan disaat gajah sudah terusir oleh manusia, mereka masih bekerja untuk manusia. Dan, ketika kita mungkin baru membaca berita-berita tentang gajah, tentang kebakaran hutan, sesungguhnya jauh di sana, pahlawan-pahlawan lingkungan sudah bekerja keras, langsung terjun ke lapangan.

            • Next project, apakah ada rencana akan kolaborasi lagi ? Kalo iya, Apakah temanya tentang satwa yang dilindungi lagi... 
            Riawani Elyta : 
            Insya Allah, kami punya keinginan untuk membuat sekuel dari novel duet perdana kami yang judulnya : Ping! A Message From Borneo (ini tentang perlindungan satwa langka juga, yaitu orang utan di Kalimantan *pasti Chai belum baca*), tetapi sampai hari ini belum kesampaian. 

            *Hehehehe.... Tahu aja kak Ria saya belum baca bukunya yang berjudul "Ping! A Message From Borneo"*

            Shabrina WS : 
            Insya Allah. Pengen banget. Masih pengen menulis sekuel dari duet pertama kami, Ping A Message from Borneo. Itu novel tentang orangutan. :-)

              • Pertanyaan terakhir dari saya, kak Ria dan Mbak Shabrina kasih pesan - pesan dong  buat penulis pemula yang mau menjadi novelis juga. Siapa tahu, pembaca blog saya yang budiman-budiawati ini mau mengikuti jejak kalian berdua ?
              Riawani Elyta :
              Harus “tabah”. Tabah untuk banyak baca buku. Iya buku. Bukan sekadar baca-baca artikel di internet. Tabah untuk latihan nulis dengan konsisten. Tabah menjalani semua proses dan lika-liku mulai dari menulis huruf pertama s/d selesai, mengirim ke penerbit, menunggu jawaban : diterima/ditolak, kalau diterima penerbit, harus tabah melalui proses revisi sampai terbit dan mempromosikannya, kalau ditolak, harus tabah merevisi naskah sampai layak untuk diterima.

              Jika mengalami kesulitan dalam memulai menulis novel, saya dan partner saya novelis Leyla Hana siap membimbing mulai dari menyusun pondasi novel sampai novel selesai dengan biaya sangat terjangkau melalui kursus novel online kami. Silakan klik sini untuk infonya : http://www.smartnulis.blogspot.co.id/2016/03/pembukaan-kursus-menulis-private-online.html *modus.com*

              Terima kasih ya Chai untuk kesempatannya mengisi blognya. Semoga bermanfaat buat pembaca dan penggemar blog Chai dimanapun berada #ehh.
               

              Sama-sama kak... #sungkem

              Shabrina WS :
              Nikmati prosesnya. Kenali kelemahan dan kekuatan kita. Jadikan kekuatan kita sebagai senjata andalan. Mungkin ada yang lemah di konflik, tapi kuat di penokohan, tonjolkan itu. Atau lemah di penokohan tapi kuat di diksi dan setting, ya gunakan sebaik-baiknya. Banyak baca tentunya. Dan iringi dengan doa, doa, doa, teruus sampai buku kita terbit. Ohya jangan lupa istirahat yang cukup :-)

              ***
              Jadi novel ini berhubungan dengan gajah yang ada di TNTN (Taman Nasional Tesso Nilo) yang dibaluti dengan cerita drama romantis. Dan tokoh didalam novel "Rahasia Pelangi" ada yang namanya Chai juga... :-)

              Sampai jumpa postingan saya selanjutnya.... #pamit #wasalam

              *Cover Bukunya*
              Judul : Rahasia Pelangi
              Penulis : Riawani Elyta & Shabrina WS
              Penerbit : Gagas Media
              Tahun : 2015
              Harga : Rp. 55.000,-
              Jenis : Novel

              Katamu, ada pelangi setelah hujan
              Kau hadir, mengulurkan tanganmu
              Ajak aku melangkah, bersamamu.

              Sepertimu, Anjani dan Rachel juga mencari cinta
              Namun, mereka tak pernah menduga
              Ternyata cinta segelap hutan di tengah malam

              Sementara bagi laki-laki itu,
              Ia baru menyadari
              Bahwa hidup ternyata seperti hutan.
              Jika tak hati-hati, banyak ranting yang akan membuatmu luka

              Dalam gelap hutan,
              Akankah pelangi terlihat sama indahnya?

              ###

              Oiya, ngomongin soal gajah. Saya baru tahu kalo gajah yang syuting di video clipnya tulus - gajah. Ada yang mati karena dirancuni dan gadingnya dicuri. Akh, betapa kejamnya manusia... T____ T



              You May Also Like

              7 comments

              1. Saya punya novel yang Ping A Message from Borneo Chai. Eh itu beneran ada videonya? duh sedih banget denger gajahnya udah mati diracun. Kejam banget.

                ReplyDelete
                Replies
                1. Gajahnya diracuni demi mencuri gadingnya teh... T____T

                  Delete
              2. Thank you chaaai.....
                Hiks, video Tulus ngingetin sama si gajah yg mati dibunuh itu :'(

                ReplyDelete
              3. Terima kasih, Chai, sudah ditanya ala-ala :D Terima kasih juga sudah baca novelnya.
                Yang Ping samperin deh ke rumah Mbak Riawani:)

                ReplyDelete
                Replies
                1. Sama - sama mbak shabrina... Kapan buku rahasia pelangi saya ditandatangani? Hheheheeee...

                  Delete
              4. This comment has been removed by the author.

                ReplyDelete