CAPCHAI

Pages

  • About Me
  • FRIEND'S
  • Contact

Kalian punya teman lucknat yang sok punya ide pergi liburan ke Bali kek saya juga nggak sih?!. Yang awalnya, semangatin kita untuk "Yuk... Pergi", terus dibikin group WA tiap hari pembahasannya tentang Bali. Waktu dipertengahan jalan dia menghilang dan tidak ikut pergi ke Bali... #Nggooook

Buset dah, punya teman kek gitu... -_-"

Tapi, karena ide dia. Saya benaran liburan ke Bali, coeg. :-P #BukanWacanaDoang

Ya sudah lah, saya sudahi cerita teman lucknat kek gitu. Jadi, saya liburan ke Bali bersama teman saya dari Jogja. Dia pergi ke Bali dari Jogja, sedangkan saya dari Batam ke Bali. Kami ketemuannya di Bali, dan selama perjalanan di Bali kami share cost. Teman saya sudah beberapa kali ke Bali, sedangkan saya baru pertama kali kesana. 

Kami menginap dari penginapan yang berbentuk kost-kostan sampai hotel berbintang. Kalau, kami menginap di Hotel berbintang di endorse dong... Teman saya mengajukan kerja sama dengan pihak Hotel. Dari beberapa Hotel di Bali yang dia ajukan, cuma satu yang setuju. Yah, lumayan lah... :-P

Kami menginap didaerah Legian, Kuta, Ubud dan Denpasar. Semuanya on the spot pesannya. Jadi, misal hari ini kami sudah selesai check out, dan mau ke tempat wisata selanjutnya. Barulah, kami pesan kamar nyari di aplikasi pesanan hotel. Carinya, yang harga murah dong. Dua ratus ribuan dengan fasilitas yang OKE punya. Kebanyakan dapat kamar yang zonk sih, tak sesuai dengan poto di aplikasi.

Tapi, ya sudah lah. Cuma numpang tidur doang. Jadi, tidak masalah. Selama di Bali kami sewa motor, teman saya yang bawa motor. Sedangkan saya yang membaca peta di Google Maps. Dia bawa motor jago banget, apalagi baca peta. Bisa hapal aja gitu jalanannya, lucunya kalo saya yang bawa motor. Di Google Maps perkiraan jarak tempuhnya cuma satu jam. Bisa dong menjadi satu setengah jam, saya yang bawa. Sedangkan teman saya cuma empat puluh menit. :-P

Jalan di Bali itu sempit dan padat, jadi saya tidak berani untuk memotong jalan dan ngebut. Di Batam, jalan raya-nya sangat lebar dan besar. Itu pun tidak ada tikungan yang tajam. Beda banget lah dengan disana.

Ternyata, jual makanan di Bali banyak yang murah meriah dan halal. Selama di Bali, kami makan di warung atau pedagang kaki lima. Tidak berani makan di restaurant karena budget kami rakyat jelata. Huahahahahaaaa....

Btw, ngomongin budget... Saya dan teman saya tidak ada patokannya kami harus habis budget berapa. Yah, pokoknya go show aja. Masalah makan pasti ambil yang harga murah. Masuk tempat wisata pun kami ambil yang murah meriah aja. Ada sih, satu yang harga masuknya mehong. Kek gituan doang hanya buat konten ?!. Sangat tidak worth it. #ToyorinKepalaTemanSaya

Tiket pulang ke kota masing - masing pun kami belum beli juga. Pokoknya, persiapannya cuma sebelum beberapa hari H untuk menentukan mau kemana aja. Selanjutnya, biarkan lah mengalir mengikuti arus kehidupan ini. :-D

Total, enam hari kami liburan ke Bali. Dan satu hari itu cuma dua tempat yang kami kunjungi. Tidak mengejar target harus ke semua tempat wisata di Bali untuk dijelajahi. Perjalanan kami sangat santuy banget sih... Aktivitas kami dari pagi sampai sore aja, malamnya tidak di gas poll untuk party. Kalau sudah habis makan malam, kami cuma dipenginapan doang buat tidur. Lelah abang dek, seharian capek dijalan doang. :-) 

Bali itu cukup luas pulaunya, kami hanya mengunjungi yang terjangkau dekat dengan penginapan saja. Btw, saya salut sama Bali... Tidak semua area dikomersilin, pembangunan yang padat cuma di area tertentu. Masih banyak tempat dengan hutan yang asri. Lagian, Hotel - Hotel yang berbintang bangunannya pun sangat sederhana, tidak kelihatan kemegahannya dari luar. Mereka bukan membangun gedung menjulang tinggi ke atas tapi melebar ke samping. 

Lampu penerangannya pun, rata - rata yang berwarna kuning redup. Dan langit Bali itu sangat bersih, kalau malam Bulan kelihatan jelas banget. Warga lokal pun, masih kental dengan adat dan budayanya. Pantainya juga masih asri, saya suka banget menikmati sunset di pantai daerah Kuta. Sangat syahdu suasananya, apalagi air lautnya lagi surut dan terdengar suara ombak yang menderu.

Pantesan aja yah, bule - bule pada senang liburan ke Bali... Saya pun menikmati liburan disana. :-)


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Bulan Februari lalu, saya menonton konser Tulus. Membeli tiketnya, pas hari H malamnya mau konser. Emang boleh semendadak itu ?!. :-P

Sebenarnya, saya sudah lama tarik ulur untuk membeli tiket konser Tulus di Batam. Banyak pertimbangan yang harus saya pikirkan. Biasa, hati dan pikiran beradu argumen didalam benak saya. Sampai dipagi harinya, pas malamnya mau konser. Barulah saya membulatkan tekad untuk membelinya... "HARUS NONTON". Tulus lho... Kapan lagi cobak dia mau konser ke Batam lagi, yah kan wei ?!.

Saya belum pernah sama sekali menonton konser musik, palingan cuma mendengar penyanyi kibot konser dikondangan acara hajatan doang. Lagu - Lagunya dangdut pulak. :-P

Ternyata menononton konser itu sangat mengasyikan, vibes keriangan dan keceriaan itu berasa banget. Apalagi dari awal si penyanyi menyayikan lagunya, penontonnya ikutan nyanyi tanpa henti. Saya emang dari dulu suka mendengarkan lagu - lagunya Tulus. Lagu - Lagunya doi, nggak pernah gagal sih dipendengaran saya. Tapi, bukan fans yang fanatik banget yah... Dan tidak pernah membeli album Tulus, cukup mendengarkannya di Youtube.

Tulus orangnya bersahaja banget... Rendah hati dan tidak sombong. Santuy banget lah anaknya. Dan saya suka dengan personalitinya seperti itu. Pas, diawal konser ada kendala yaitu listriknya padam. Padahal baru intro dan Tulus menyanyikan lagu pertama. Kira - Kira sepuluh menitan, saya deg - degan karena takut bakalan terpotong durasi konsernya.

Eh, Si Tulus dengan santuy minta maaf terus pembukaan konsernya diulang dari awal lagi. Dengan lagu intro dan dia muncul ke panggung lagi. :-)

Disepanjang konser saya ikutan bernyanyi bersama dengan penonton yang lain. Gilak yah, banyak juga yang saya hapal lagu - lagunya tulus.   

Kurang lebih dua jam durasi konsernya, dan salutnya lagi... Mereka on time memulai acara konsernya, jam delapan malam teng. Sebelumnya ada penampilan dari DERE sebagai tamu special pembukaan konser Tulus. Dere hanya menyanyikan beberapa lagu hitsnya, dengan permainan gitar yang akuistik.

Oiya, penontonnya tidak terlalalu padat jadi masih banyak ruang untuk bergerak. Dan sebagai penghibur buat saya adalah... Tingkah laku penonton konsernya. Ada aja yang membuat saya tertawa terbahak - bahak. Nih yah, saya ceritain salah satunya... Ada dedek - dedek bergerombolan sama teman - temannya menonton konser Tulus, terus pas Tulus lagi nanyi lagu apa gitu. 

Si dedek itu berhalusinasi dilamar sama pacarnya... Sambil teriak "Akh, aku dilamar... Matanya berkaca-kaca sambil menuntup mulutnya dengan kedua tangannya. Padahal tidak ada, teman - temannya semua perempuan. #AkutuPengenLemparSoundSystemkeDedekDedekItu " -____-"

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Saya lagi mencari properti hunian, dan maunya beli apartemen di Batam. Batam itu lokasinya sangat strategis karena dekat dengan Singapura dan Malaysia. Sering sekali saya traveling dalam satu hari bisa dua negara terlampaui. Sarapan pagi di Batam (Indonesia), makan siang di Sigapura dan makan malam bisa saja di Malaysia atau Thailand. Penerbangan international untuk pesawat budget pun lebih murah dari Singapura dari pada Jakarta. Hanya 40 – 60 menit kita sudah sampai ke Singapura. Sedangkan ke Johor Bahru (Malaysia) kurang lebih dua jam dari Batam menggunakan kapal ferry.

Karena saya masih single (Ho’oh… Jomblo) dan usia juga masih produktif untuk mencari nafkah. Sangat disayangkan kalau saya tidak memiliki investasi properti hunian. Menginvestasikan ke properti hunian kan harganya akan naik terus, jadi tidak bakalan rugi kalau saya beli dari sekarang.

Mencari properti hunian itu seperti mencari pasangan hidup. Karena investasi jangka Panjang, sebenarnya sehari -hari saya lebih senang berada di rumah dari pada jalan – jalan keluar. Kecuali traveling yah… Itupun, cuma sekali – kali. Dan saya lebih sukanya lagi, lingkungannya tidak terlalu padat dengan penduduk. Kalau begitu pilihannya, beli apartemen di Batam yang lokasinya di Nuvasa Bay.

Apa itu Nuvasa Bay?!.

Nuvasa Bay adalah sebuah proyek pengembangan properti yang terletak di kota Batam, Indonesia. Proyek ini dikembangkan oleh Sinar Mas Land, salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia. Nuvasa Bay Batam adalah proyek yang bertujuan untuk menciptakan hunian apartemen yang nyaman dengan berbagai fasilitas dan kemudahan.

Sumber photo: https://www.nuvasabay.com/

Nuvasa Bay merupakan satu-satunya kota terpadu yang dikelilingi oleh pantai yang indah, lapangan golf, dengan pemandangan kontur alam yang menakjubkan, serta hutan mangrove yang asli. Ini memberikan pengalaman hidup yang tak tertandingi bagi warganya dengan akses ke alam yang luar biasa dan fasilitas eksklusif.

Sebagai proyek properti, Nuvasa Bay menawarkan berbagai fasilitas dan manfaat yang menjadikannya sebagai pilihan menarik bagi mereka yang mencari tempat tinggal, tempat liburan, atau investasi properti. Beberapa poin penting tentang Nuvasa Bay adalah:

Fasilitas Premium: Nuvasa Bay memiliki fasilitas premium, termasuk kolam renang dengan pemandangan hamparan lapangan golf yang indah dan laut, pusat kebugaran modern, restoran, kafe, akses pantai pribadi, dan banyak lagi.

Sumber photo: https://www.nuvasabay.com/

Lokasi yang Strategis: Nuvasa Bay terletak di pulau Batam yang berkembang pesat, dekat dengan pusat kota Batam dan pusat bisnis, sehingga penghuninya dapat dengan mudah mengakses berbagai fasilitas dan kesempatan di sekitar. Selain itu, dekat dengan Pelabuhan International Nongsapura dan Bandara Hang Nadim.

Sumber photo: https://www.nuvasabay.com/



Potensi Investasi: Investasi beli apartemen di Batam, terutama di Nuvasa Bay, menawarkan potensi pertumbuhan nilai yang menarik. Pulau Batam terus berkembang sebagai tujuan bisnis dan wisata. Nilai jual apartemen di Batam pun akan semakin naik harganya.

Pengembang Terkemuka: SinarMas Land adalah pengembang di balik proyek ini, dan mereka memiliki reputasi yang kuat dalam industri properti. Dan mereka sudah mengantongi beberapa penghargaan bergengsi dikancah dunia.

Kaina Tower

Sumber photo: https://www.nuvasabay.com/

Tidak masalah unit mana yang kamu pilih untuk dibeli di Kaina Tower, kamu akan bergabung dalam komunitas penghuni yang eksklusif. Dan lokasi setiap unit telah dirancang dan ditempatkan dengan cermat sehingga kamu dapat menikmati pemandangan lapangan golf yang hijau, pemandangan laut yang menakjubkan, pemandangan kolam renang dan fasilitas kondominium, pemandangan danau di lapangan golf driving range.

Harganya mulai dari 519 jutaan.

Tipe kamar yang teresedia:

  • Mini Studio Unit
  • Studio Unit
  • 1 Bedroom Unit
  • 1 Bedroom with Private Terrace
  • 2 Bedroom unit
  • 2 Bedroom with Private Terrace | Mezzanine Floor
  • 3 Bedroom Penthouse
  • 3 Bedroom with Private Terrace | Mezzanine Floor
Sumber photo: https://www.nuvasabay.com/


Kalani Tower
Sumber photo: https://www.nuvasabay.com/

Jika kamu beli unit di Kalani Tower akan memberikan banyak keuntungan. Dan para penghuni mendapatkan akses eksklusif ke berbagai fasilitas premium yang dirancang untuk menjadikan pengalaman hidup di sini begitu menarik.

Tipe apartemen yang tersedia:

  • Studio Unit
  • 1 Bedroom Unit
  • 2 Bedroom Unit
  • 3 Bedroom Unit
Sumber photo: https://www.nuvasabay.com/

Lokasi

Nuvasa Bay terletak di Nongsa, bagian timur laut Batam (Alamat: Jalan Hang Lekiu, Nongsa 29465, Batam). Lokasinya sangat mudah diakses:

• 15 Menit dari Bandara Hang Nadim Batam.

• 30 Menit dari Terminal Feri Tanah Merah, Singapura.

• 30 Menit dari Batam Centre.

• 90 Menit dari Terminal Feri Stulang Laut, Johor, Malaysia.

• 110 Menit dari Jakarta.

Sumber photo: https://www.nuvasabay.com/

Dengan fasilitas mewah, akses pantai, dan potensi investasi yang menarik, Nuvasa Bay Batam akan menarik perhatian banyak orang yang mencari hunian apartemen yang nyaman di kota Batam.

Selain itu Nongsa Merupakan Kawasan Ekonomi Khusus yang diresmikan dengan Peraturan Pemerintah nomor 68 tahun 2021. Letaknya yang dekat dengan Singapura dan manca negara membuat KEK Nongsa sebagai entry point bagi perusahaan IT Internasional.
Sumber photo: https://kek.go.id/kawasan/KEK-Nongsa


Sumber photo: https://kek.go.id/kawasan/KEK-Nongsa
Tidak hanya menarik perhatian investor di bidang IT, KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Nongsa juga menarik perhatian investor dan wisatawan luar dan dalam negeri dengan adanya kegiatan pendukung berupa pariwisata seperti hunian sinematik, villa residential, café restoran, ferry terminal, serta area komersial dan entertainment.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Tidak berasa banget yah sodara – sodari ku sebangsa dan setanah air, kalo waktu itu cepat berlalu (kek saldo di ATM). Sekarang, sudah mau dipenghujung tahun 2022 aja. Ya ampun, umur makin bertambah, raga sudah makin ringkih kena angin (mudah masuk angin), dan uban dirambut apalagi… Makin lebat. :-P

Tahun ini… Alhamdulilah dan bersyukur banget buat saya, ada beberapa mimpi saya yang terwujud dan ada yang belum juga alias gagal. Huahahahhaahaa…

Tapi banyak yang terwujudnya dong. Dengan mudahnya Allah mengambil dan menggantikannya dengan yang lebih baik. Hidup itu bukan seperti rumus Matematika yang hasil perhitungannya sudah pasti dapat segitu. Terkadang hasilnya jauh diluar nalar dan logika, yah begitulah kehidupan tidak pernah ada yang tahu kedepannya seperti apa. Itu mah udah diluar kemampuan kita lah, sudah ada yang mengatur dan menjamin rejeki disetiap ciptaan-NYA.

Percayalah, kalo memang sudah rejeki kita. Terkadang bakalan datang dengan sendirinya ke kita. Jalannya dipermudah tanpa hambatan yang berarti. Pernah nggak sih, kamu berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu. Tapi akhirnya, kamu malah tidak mendapatkannya. Ampe ada pepatah yang mengatakan, “Usaha tidak pernah mengkhianati hasil”. Preeettttt….

Ya sudahlah, curhatan seperti apa pulak yang diatas itu… #Ngoookk

Mari saya mulai apa yang terjadi dikehidupan saya di Tahun 2022 ini.

<< Mendapatkan Pekerjaan

Diawal tahun saya mendapatkan tawaran pekerjaan. Padahal, sudah hampir dua tahun saya menganggur dan tidak berpenghasilan. Saldo di ATM tabungan saya benaran sudah menipis banget alias habis. Ampe nggak tahu harus mau ngapain lagi untuk mendapatkan uang, dimasa keputusasaan itu. Tiba – tiba saya dapat tawaran kerja. Alhamdulilah, sekarang sudah mulai bisa sedikit demi sedikit untuk menabung lagi.

Saya tahu nyari uang itu susah banget, makanya sekarang lebih bijak dalam mengeluarkannya. Sudah mulai pelit ke diri sendiri maupun orang lain (emang dari dulu pun udah begitu). Bisa menahan dirilah untuk menghamburkannya demi sesuatu. Huahahahahaa…

Dan alhamdulilahnya lagi, dapat teman kerja yang baik banget. Mau mengajarkan saya yang dong-dong ini. Orangnya nggak pelit ilmu dan sombong, itu yang membuat saya nyaman atau betah bekerja disini. Walaupun dikapal single fighter, tapi dia mau membantu dari jauh.

<< Renovasi Rumah

Alhamdulilah banget, dengan rejeki yang didapat saat ini saya bisa perlahan – lahan merenovasi rumah orang tua saya. Sudah dari dulu mimpi saya pengen rumahnya rapi. Penuh kesabaran dan bertahap untuk mewujudkannya. Jadi, rumah itu tumbuh dan menua bareng saya. Lagian rumah itu seusia sama saya. Dan sudah jadi bagian didalam kehidupan saya.

Perlokasi saya benahi, mulai dari Ruang depan, teras dan kamar mandi. Selanjutnya sih, dapur yang bakalan saya mau benahi. Doain yah, semoga ditahun depan bisa mewujudkannya. Tapi hati saya sedih juga, harus meninggalkan rumah selama beberapa bulan untuk bekerja. Nggak ada yang telaten membersihkannya seperti saya. Kalo saya sudah Kembali ke rumah pasti sibuk dengan bersih – bersih, meninggalkan rumah dengan keadaan rapi dan bersih. Ketika pulang Kembali kotor dan berantakan. Begitulah polanya sekarang… Ya Salam.

Apalagi liat nak – anak ijo saya yang mati kering kerontang. Padahal, pada saat saya tinggalin mereka daunnya segar dan tumbuh tunas baru.

<< Positif Covid

Ini sih pengalaman seumur hidup saya yang paling seru. Saya positif covid dan harus karantina di Rumah Sakit Karantina yang ada di Galang. Pada saat itu, saya baru pertama kali masuk ke kapal. Karena lagi zamannya covid dan kapal juga mau towing dari Batam ke Thailand, jadi semua crew harus negative. Setiap minggu kami melakukan PCR, makin ditest makin banyak yang positif. Jadi, kebijakan management dari tempat saya bekerja. Kapal harus disteril, semua crew yang mau berangkat harus dikarantina lagi didalam hotel.

Sebelum saya masuk kapal, sudah dikarantina. Terus, dikapal harus PCR setiap minggu. Karena banyak yang positif, semua crew harus turun dan karantina di Hotel. Sebelum masuk ke hotel untuk karantina kan saya sudah di PCR yang hasilnya negative, terus setelah lima hari karantina di hotel. Tidak pernah berinteraksi langsung sama manusia, saya test pcr dan hasilnya Positif. Huahahahhahahaa…

Ada 30 orang yang hasilnya positif. Padahal juga nggak ada gejala apa-apa, tiba – tiba hasilnya bisa positif. Crew yang negative boleh check out dan Kembali ke kapal untuk towing. Yah, dipikirlah… Covidnya dari mana cobak, ambil makanan aja didepan pintu kamar hotel. Kamar tidak boleh dibersihin sama pihak hotel, tidak boleh keluar kamar sama sekali. Tapi, pas ditest PCR hasilnya Positif. Ngooookkkkkk…

Kirain bakalan karantina mandiri kami yang positif dikamar hotel. Ternyata, ambulance sudah menjemput kami diluar. Dan petugasnya sudah memakai baju APD (kek astronot), setiap satu mobil ambulance berisi 5 – 6 orang. Untung, group saya orangnya yang fun – fun aja. Anggap aja, ini leluconan yang tidak dianggap serius. Didalam mobil ambulance pun kami tertawa dan bercanda.

Mungkin, pada awal didirikan rumah sakit karantina covid di Galang itu fasilitasnya bagus banget. Terawat dan bersih, karena baru dioperasionalkan. Nah, setelah dua tahun selepas itu… Rumah sakitnya jadi kotor dan tidak terawat dengan baik. Walaupun ada beberapa petugasnya disana, tapi mereka tidak melakukan perawatan dengan maksimal.

Bayangkan, debu di filter AC-nya tebal banget dan bocor. Dinding ama lantainya dikerumunin lalat, banyak lalat yang pada menempel tidak mau terbang. Kasur sama bantalnya sudah berlumut karena tidak ada jendela yang bisa terbuka untuk sirkulasi udara. Mana satu ruangan isinya 10 orang lagi, satu kasur besar tidurnya berdua. Dipinggir kanan dan kiri.

Itupun pasiennya pada dicampurin aja yang baru datang dan yang sudah lama. Kami wajib karantina selama 6 hari disana. Cuma dikasih vitamin sehari sekali diminum sebelum tidur. Tiap pagi dan sore kami boleh keluar kamar untuk olahraga dan berjemur. Yang merokok mah tetap aja dibolehin merokok. Kondisi tubuh kami sehat bugar dan tidak ada yang sakit parah seperti yang menderita penyakit covid diawal tahun 2020.

Mana jualan disana harganya pada mahal semua… Sinyal telpon si Kuning nggak dapat sama sekali, jadi saya selama enam hari disana lost contact dan tidak bisa online. Para perawatnya pun menawarkan jualan makanan kepada kami. Karena satu ruangan kami orangnya pada pelit-pelit, jadi tidak sudi untuk membeli jualan mereka yang harganya super duper mehong itu.

Oiya, dokternya Cuma datang satu hari sekali (pagi hari) untuk memantau semua pasiennya. Hari kelima kami wajib PCR, kalo hasilnya negative belom boleh keluar. Tunggu besok harinya, kami wajib pcr lagi dengan hasil harus Negative. Kalo hari kelima hasilnya positif dan hari ke enam negative, boleh juga keluar. Huahahahahahaaaa….

Yang nggak boleh tuh, hari kelima dan keenam hasilnya positif. Dan bakalan tiap hari PCR untuk hari selanjutnya sampai hasilnya negative. Maksimal karantina disana itu 10 hari, paling cepat 6 hari. Ada teman saya satu kamar yang nyangkut sampai 10 hari disana. Kasian, kami sudah sampai karantina di Hotel lagi untuk keberangkatan ke Thailand. Dia masih disana dengan orang-orang yang baru. #Naseb

<< Gagal Masuk Apple Developer Academy

Iya, tahun ini saya coba lagi. Sudah percobaan yang keempat, tiap tahun saya rajin ikutan dan hasilnya gagal terus. Huahhahahahahahaaaa.........

Sudah empat tahun berturut-turut saya coba, tahun ini sih nggak nyangka saya bisa ditahap menjadi student cadangan mereka untuk tahun 2023. Tapi, pada akhirnya saya dinyatakan tidak lulus juga. :-D

Untuk status student cadangan saya sudah pernah dua kali, tahun kedua dan keempat. Di tahun ini saya wawancaranya tahap terakhir secara online dan lagi di hotel untuk karantina mau masuk ke dalam kapal. Padahal, tahun ini itu sudah pesimis banget. Bakalan gugur ditahap awal. Mana saya jawab pertanyaan mereka tidak terlalu mikir Panjang, langsung jawab dan waktu tersisa pun masih banyak. Eh, ternyata saya lulus sampai tahap akhir untuk diinterview.

Saya gagal ditahap interview akhir. Jawaban saya tidak begitu bagus dan menyakinkan mereka. Ya ampun, sempat sedih banget sih… Kenapa saya harus gagal lagi untuk yang sekian kali. Mungkin belom atau bukan rejeki saya kali yah disana. Tinggal selangkah lagi pun tahap penerimaannya, saya dinyatakan GAGAL. Nah, rencananya tahun depan saya bakalan ikutan lagi. Tapi kalo memang Gagal lagi, saya bakalan berhenti coba untuk waktu yang lama.

Mungkin bukan jalan saya kesana…

Udah dulu akh, cerita kilas baliknya. Ini udah kepanjangan ternyata… Bye.





Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Jadi, pas liburan kemaren saya mengambil pekerjaan menjadi “Tour Leader”. Lucu sih, dari status WA teman saya yang temannya lagi butuh Tour Leader. Terus, saya chat dia tentang kabar tersebut. Disuruh chat ke nomor teman, temannya lagi. Entahlah, sudah ke pihak berapa jatuhnya. Huahahahahahaaa…

Saya chat dengan memperkenalkan diri dan menawarkan diri bersedia untuk menjadi tour leader 3 hari 2 malam di dua negara yaitu Singapore dan Malaysia ke nomor tersebut. Chat WA pun langsung dibalas, dia bilang kalo Tour Leader yang dicari sudah dapat orangnya. Ya sudahlah, bagi saya itu belum rejeki saya. Padahal saya juga sudah kangen untuk jalan – jalan ke Singapore dan Malaysia.

Terus, beberapa hari kemudian. Yang punya tour dan travel chat saya karena tamunya mendadak ganti jadwal keberangkatan. Tour Leader sebelumnya tidak bisa karena hari keberangkatannya di hari kerja bukan akhir pekan. Namanya rejeki ternyata tidak kemana yah Chai-Readers?!. Kalo emang rejeki kita mah bakalan datang ke kita lagi.

Tapi… Dadakan. Minggu sore ketemu sama yang punya tour dan travel-nya, Senin pagi saya harus berangkat tugas ke Singapore untuk menjemput tamunya. Semua itinerary dan pesan hotel penginapan dilakukan Minggu sore itu juga. Yah, saya kelabakan juga lah. Sudah lama nggak menginjakkan kaki ke Singapore dan Malaysia.

Mana dari Singapore ke Malaysia melalui transportasi umum naik bus lewat woodlands ke Larkin Johor Bahru (Malaysia). Bukan langsung naik bus dari Singapore ke Kuala Lumpur. Jadi, nanti di larkin baru naik bus ke Kuala Lumpur.

Perjalanan saya menjadi Tour Leader tidak semulus muka – muka artes koreyah yang ada di drakor sodara – sodariku sebangsa dan setanah air. Di hari kedua, tamunya ngambek nggak mau lanjutin perjalanan ke Kuala Lumpur. Padahal sudah di station MRT Bugis tinggal berangkat ke MRT Woodlands.

Tarik ulurnya cukup alot antara tamu dengan yang punya tour dan travel-nya. Masalah transportasi, tamunya keberatan naik transportasi umum. Karena harus jalan kaki yang lumayan capek sambil bawa barang bawaannya.

Jujurly, sebelum berangkat bertugas dan pada saat ketemu dengan tour dan travelnya yang kasih tugas dadakan ini. Saya pun sempat ragu untuk ambil pekerjaan ini. Karena serba dadakan, belum lagi saya juga tidak tahu karakter tamunya seperti apa.

Melihat itinerary-nya Cuma flash backpacker doang. Sekilas doang ke tempat – tempat wisata yang umum dikunjungi. Alias Cuma numpang poto doang disitu. Nggak ada masuk ke wahana apapun. Saya sempat berceletuk “Kalo itinerary kek gini mah nggak perlu tour leader, jalan sendiri juga bisa.”.

Tahu kan kalo naik MRT di Singapore itu… Ibaratnya, jalan ke stasiun MRT-nya 2 kilo, naiknya Cuma 2 menit doang. Baru juga Tarik napas, eh udah sampai aja ke statiun MRT yang dituju.”. Helaan napas ngos-ngosannya tak sebanding dengan kecepatan MRT-nya. -__-“

Dari saya sendiri sebagai tour leader, yang punya tour dan travelnya, dan tamunya punya sudut pandang masing – masing untuk berkeluh - kesah. Tamunya menganggap, sudah bayar mahal paket tournya tak sebanding dengan yang didapat. Dari yang punya tour dan travelnya, lah duit segitu mah memang pas-pasan untuk jalan – jalan ke dua negara tersebut. Kalo mau lebih mah tambah lagi dong. Nah, sayanya yang bekerja langsung dari lapangan… Cuapek poll antara jiwa dan raga. Ya Allah, nyarik duit kok gini-gini amat yak. Tapi harus tetap ramah dan tersenyum didepan tamunya. Prreeeetttttttttt…..

Balik lagi cerita tamunya mogok naik MRT, jadi hari kedua di Singapore itu Cuma setengah hari. Setengah hari lagi bakalan habis perjalanan ke Malaysia. Saya kasih waktu satu jam untuk belanja oleh - oleh ke Bugis Junction. Malah molor menjadi dua jam, belum lagi makan siang. Saat, makan siang di daerah bugis itu lah mereka merasa keberatan untuk melanjuti perjalanan. Mereka merasa naik publik transportasi khususnya MRT di Singapore itu kok capek banget.

Pengennya carter mobil gitu, langsung diturunkan ditempat tujuannya tanpa harus berjalan kaki jauh lagi. Padahal, dari awal persetujuannya emang naik publik transportasi. Usut punya usut, akar permasalahannya itu terjadi diawal karena miss communication. Jadi begini ceritanya, si tamu membeli paket tour dari A jalan – jalan ke Singapore dan Malaysia, Si A ini lemparkan ke tour dan travel B. Nah, komunikasi dari si B ke A tidak tersampaikan dengan baik ke tamunya. Komunikasi tamu ke A pun tidak begitu lancar. Karena si A kalo balas chat dari si tamu lama banget (ampe berhari – hari).

Briefing dari B tidak tersampaikan dengan sempurna ke tamunya, terjadilah miss communication ini pas di Hari H. Saya sudah tahu dan bayangin kalo perjalanan ini bakalan capek dan melelahkan banget. Lagian, tipe tamunya ini jalan santai banget. Dikasih waktu suka molor… Banyak banget waktu yang terbuang disuatu tempat karena kebanyakan poto-poto doang. Maklum, orang baru pertama kali jalan – jalan ke Singapore. Kan di Singapore banyak tempat – tempat spot yang kece, terus gratis lagi.

Tamunya satu keluarga (Bapak, Ibu dan Balita), mereka dari luar Batam. Jadi, saya menjemput mereka dari bandara Changi – Singapore. Sumpah yah, orang introvert kek saya harus menjadi teman seperjalanan beberapa hari yang saya baru ketemu saat itu juga rasanya… Deg-degan banget. Saya tidak tahu karakter mereka seperti apa, tipe perjalanan mereka seperti apa, gambling banget lah.

Akhirnya sih mereka mengalah dan mau ikutin itinerary yang telah dibuat. Itu, waktunya sudah sore banget lho… Sampai di Kuala Lumpur ditengah malam, besok paginya harus tour kota seharian. Di Kuala lumpur mereka cuma satu hari doang. Malam harinya mereka harus melanjutkan perjalanan liburan ke Bali naik pesawat dari Kuala Lumpur.

Di Kuala lumpur ada drama juga lah. Pas, naik cable car ke Genting. Kan tiketnya itu PP. Nah, yang kami naik ini cable car yang lama, yang baru lagi di maintenance pas hari itu. Mana rute perjalanannya lebih Panjang, pintu cable car-nya pun tidak bisa tertutup rapat. Sumpah horror banget, belum lagi kita berada diketinggian yang cukup curam. Saya dan tamunya berasa lagi uji nyali menantang maut sih, serem banget karena cable car-nya goyang-goyang kek mau jatuh. Jadi, tamunya merasa tidak berani untuk turun Kembali naik cable car-nya.

Untung di Kuala Lumpur carter mobil beserta pemandunya, jadi tidak terlalu capek mau kemana – mana dari pada di Singapore. Suruh naiklah mobil carterannya itu ke atas Genting Highland, terus pemandunya minta extra tambahan biaya. Awalnya mau ditalangin oleh tamunya, pas pemandunya minta biaya tambahan tersebut sebelum si tamunya naik ke pesawat. Tamunya bilang, biaya tambahan dilimpahkan ke tour dan travel-nya. :-P

Tugas saya berakhir sampai mengantarkan mereka ke Bandara Kuala Lumpur. Huft, rasanya lega banget… Setelah minta maaf dan salaman ke mereka hati saya menjadi plong. Terus, kapok deh menjadi tour leader lagi. :-p
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Saatnya, saya sekarang kembali ke kapal lagi. Lumayan dapat liburan satu bulan lebih lamanya. Liburan saya tidak gunakan untuk jalan - jalan ke mana gitu, cuma sekitaran Batam doang. Ke Singapore dan Malaysia pun karena kerja jadi Tour Leader. Jadi itungannya kerja karena diupah bukan liburan. Nanti saya ceritain yah jadi tour leader dadakan dengan kedramaannya. Huahahahahahahaha....

Saat liburan, saya banyak menghabiskan waktu di Rumah saja. Teman - teman yang lain pada nonton konser musik, traveling ke negara mana, pada nongkrong di café terbaru. Akan tetapi saya sudah tidak tertarik lagi dengan hal - hal seperti itu. Dengan bertambahnya usia, saya lebih nyaman berada di Rumah. Di rumah pun bukan yang ngapa- ngapain banget, misalnya cuma beberes rumah, rapiin tanaman, tidur siang dan nonton drakor. Enjoy, me time :-D

Lagian, saya lagi renovasi kamar mandi. Jadi rumahnya selalu kotor dengan pengerjaan tukangnya. Terus, saya juga harus bolak – balik ke toko material untuk beli barang – barang bangunan. Saya sama tukangnya cuma bayar upah kerjanya aja. Sedangkan untuk material apapun beli sendiri.

Duh, sumpah bingung banget harus memilih motif keramik. Begitu banyak pilihan motif dan harganya. Renovasi kamar mandi ternyata semehong itu yah sodara – sodari ku sebangsa dan setanah air… Kira – kira habis belasan juta, iya uang belasan juta saya habiskan hanya untuk tempat berak dan mandi doang. Padahal, kalo diliat interiornya biasa aja. T____T

Belom lagi, ada drama saya dengan keluarga. Beradu argumen didepan tukangnya. Huahahahahaha... Tukangnya pun sampai bingung harus dengarin kata siapa. Jadi, akhirnya dibikin dua kamar mandi. Saya tahu, rumah yang saya tinggal itu punya orang tua. Saudara saya yang lain punya hak juga untuk berkontribusi. Walaupun terkadang tidak sesuai dengan ekspektasi saya. Kamar mandinya jadi, saya harus berangkat kerja lagi ke kapal. Jadi belum merasakan hasil dari jerih payah saya bekerja di kapal. Terus belom sempat test berak di kloset duduk yang saya beli cukup mehong itu. #prreeettt 

Kali ini, saya berangkat dari Batam - Singapore - Hatyai. Jadi, rute pesawatnya tidak harus muter - muter lagi seperti dulu (Batam - Jakarta - Bangkok - Hatyai). Penerbangan dari Singapore ke Hatyai cuma satu jam empat puluh menit. Ternyata, saya tidak merasa nyaman untuk penerbangan panjang. Belum lagi kopernya dibanting-banting, setiap pulang selalu kopernya rusak. 

Masih ada karantina di hotel sebelum masuk ke kapal, tapi cuma tujuh hari doang. Bukan sebulan kayak sebelumnya, saya karantina di kota Songkhla - Thailand. Hotelnya lumayan bagus sih... Lebih modern lah interiornya, lokasinya pun ternyata dekat dengan tempat kuliner. Tentunya banyak yang jualan makanan halalnya. Nama hotelnya "Club Tree", tapi kamarnya tidak ada telepon jadi susah kalo butuh sesuatu. Terus tidak dapat sikat gigi dan odol.   

Dan sebelnya lagi, pada saat kembali ke dalam kapal. Nomor kamar untuk saya istirahat ganti lagi. Otomatis dong nanti dikancut / baju / celana saya bakalan ada nomor kamar yang baru lagi. Atau pas selesai dicuci bisa nyasar ke nomor kamar yang sebelumnya. #Ngook

Liburan kemaren bukannya tambah glowing, malah makin burik. Wajah jerawatan, kulit jadi rada gelap, kuping berdegung beberapa hari dan sakit radang tenggorokan berkali - kali. 

Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Hampir 3 bulan saya keluar dari rumah untuk bekerja. Tanggal 8 Juli 2022, saya dipanggil untuk berangkat ke Jakarta dan Bangkok. Tanggal 9 Juli 2022, terbang dari Bangkok ke Hatyai. Dan karantina sebulan di Hatyai. -_-“

Kerja di Kapal hampir 2 bulan lamanya, Tanggal 6 Oktober 2022 saya sudah meninggalkan kapal untuk menuju ke Songkhla. Tiket sampai saat ini belum dibeli, jadi saya belum tahu pulang nanti akan menginap di Songkhla / Hatyai / Bangkok.

Saya maunya menginap di Hatyai, karena sekalian bisa belanja oleh-oleh. Heheheheheeeee…

Kalau di Bangkok malas banget, karena hotel biasa tempat saya menginap jauh dari pusat perbelanjaan. Harus naik Taksi atau angkutan umum lagi... Sedangkan di Hatyai, saya sudah terbiasa dengan kotanya. Kemana – mana dekat dengan pusat perbelanjaan, bisalah nanti beli ini itu sebelum pulang ke Batam.

Nah, kalau di Songkhla saya tidak tahu medannya seperti apa. Soalnya, pas karantina disana. Penjagaannya sangat ketat sekali. Melihat dunia luar cuma sebatas dari balkon kamar doang. ☹

Pulang kerumah nanti, jadwal saya mau merenovasi kamar mandi. Kamar mandi rumah orang tua saya sudah jadul banget, keramik bak mandinya sudah bolong-bolong. Dan lantainya pun semennya sudah pada bolong-bolong juga.


Rencananya, bak mandi yang satu sisi mau saya jebolin, jadi pasang shower saja. Dan closet jongkok saya ganti menjadi closet duduk. Terus tambahin cermin sama westafel. Dinding bak mandi sisi yang lain sebagai pembatas area basah dan kering.

Nah, masalahnya saya belum mendapatkan tukangnya. Tukang yang kemaren rapiin plafon ama teras luar depan, kiri dan kanan. Hilang contact begitu aja, padahal sebelumnya saya sudah membicarakan renovasi kamar mandi ini. Saya sudah berdikusi dengannya tentang upahnya berapa nanti, berapa budget untuk membeli peritilannya. Eh, beberapa hari lagi saya mau pulang kerumah. Tukangnya di WA menghilang tanpa kabar.

Status WA-nya nggak aktif, terus saya chat di WA cuma centang satu doang. Terakhir sih, dia masih berada di Kampung halamannya. Terus mengupdate poto di Wonosobo, saya sempat minta potonya untuk saya upload di status WA.

Entahlah, rencana yang sudah saya siapkan sekarang terkatung – katung belum jelas mau kemana rimbanya. Sempat saya tanya ke salah satu teman saya, apakah ada kenalan tukang yang bisa merenovasi kamar mandi?!. Dia jawab sih ada, depan rumah dia. Tapi sampai saat ini belum ada kabar dari teman saya tentang tukangnya. *Baru juga tanyain kemarin sih… :-P*

Seandainya, renovasi rumah tinggal baca mantra kek pilem harry potter yah kan wei… #Abrakadabra #JadiApa #ProkProkProk

Biaya detail untuk beli peralatan kamar mandinya belum saya bikin. Semoga budget yang saya alokasikan dananya masih ada sisa buat ditabung. :-p

Entah kenapa, sekarang saya lebih nyaman di Rumah. Belum lagi urusan bersih – bersih rumah. Target utamanya saya adalah bersihin Gudang. Karena banyak barang – barang timbunan yang enggak dipakai. -_-“

Orang tua saya suka menimbun barang bekas yang nggak dipakai lagi. Contohnya, ibu saya sudah membeli ceret baru untuk masak air. Terus yang lama tidak mau dibuang, digunakan lah untuk siram tanaman. Padahal, untuk siram tanaman juga ada. Dan kalo saya buang, bakalan dipungut lagi. :-D

Mangkok – Mangkok plastic yang udah bocor pun masih banyak lho… Untuk tempat apalah di dapur, makanya saya suka bingung kalo membersihkan area dapur. Sudah dibersihkan berkali – kali tapi kok masih kelihatan berantakan. T_T #PengenNanges

Rumah orang tua saya seumuran dengan saya, jadi rumah tersebut sudah temasuk bagian dalam kehidupan saya. Saya merenovasinya pun secara bertahap, tidak bisa langsung sekaligus beres. Karena budgetnya juga harus saya kumpulin dulu.

Semoga saya cepat dapat tukang yang hasil kerjaannya rapi yah wei... Dan renovasi kamar mandi di rumah orang tua saya berjalan dengan lancar. Amin... 
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Older Posts

About me


Selamat datang,

Saya hanyalah manusia biasa dan blog ini adalah sepenggalan kisah tentang perjalanan hidup saya yang terekam dalam tulisan.

Salam hangat,

Chai Loekman

Follow Me

  • twitter
  • youtube
  • instagram

Labels

Apartement buku celoteh Film Hostel Hotel Interview jalan - jalan kuliner lomba musik Puisi review tips tukang poto

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2023 (3)
    • ▼  October 2023 (3)
      • Liburan ke Bali
      • Menonton Konser Tulus
      • Nuvasa Bay : Tempat Terbaik Untuk Membeli Aparteme...
  • ►  2022 (9)
    • ►  December 2022 (1)
    • ►  November 2022 (2)
    • ►  October 2022 (1)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  February 2022 (3)
  • ►  2021 (10)
    • ►  September 2021 (2)
    • ►  June 2021 (3)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  March 2021 (1)
  • ►  2020 (18)
    • ►  December 2020 (3)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  October 2020 (4)
    • ►  September 2020 (7)
    • ►  August 2020 (1)
    • ►  June 2020 (1)
  • ►  2019 (9)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  August 2019 (2)
    • ►  June 2019 (3)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  January 2019 (1)
  • ►  2018 (20)
    • ►  December 2018 (2)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  September 2018 (1)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  July 2018 (4)
    • ►  June 2018 (2)
    • ►  May 2018 (2)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (2)
    • ►  January 2018 (2)
  • ►  2017 (22)
    • ►  December 2017 (2)
    • ►  October 2017 (2)
    • ►  August 2017 (2)
    • ►  July 2017 (1)
    • ►  June 2017 (4)
    • ►  May 2017 (3)
    • ►  April 2017 (1)
    • ►  March 2017 (3)
    • ►  February 2017 (1)
    • ►  January 2017 (3)
  • ►  2016 (53)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (7)
    • ►  October 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  July 2016 (4)
    • ►  June 2016 (5)
    • ►  May 2016 (6)
    • ►  April 2016 (7)
    • ►  March 2016 (7)
    • ►  February 2016 (7)
    • ►  January 2016 (5)
  • ►  2015 (28)
    • ►  December 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  October 2015 (2)
    • ►  September 2015 (3)
    • ►  August 2015 (2)
    • ►  July 2015 (2)
    • ►  June 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  April 2015 (3)
    • ►  March 2015 (2)
    • ►  February 2015 (1)
  • ►  2014 (26)
    • ►  November 2014 (1)
    • ►  September 2014 (1)
    • ►  August 2014 (1)
    • ►  July 2014 (3)
    • ►  June 2014 (2)
    • ►  May 2014 (3)
    • ►  April 2014 (5)
    • ►  March 2014 (4)
    • ►  February 2014 (3)
    • ►  January 2014 (3)
  • ►  2013 (66)
    • ►  December 2013 (6)
    • ►  November 2013 (4)
    • ►  October 2013 (3)
    • ►  September 2013 (4)
    • ►  August 2013 (4)
    • ►  July 2013 (5)
    • ►  June 2013 (5)
    • ►  May 2013 (5)
    • ►  April 2013 (7)
    • ►  March 2013 (7)
    • ►  February 2013 (7)
    • ►  January 2013 (9)
  • ►  2012 (58)
    • ►  December 2012 (5)
    • ►  November 2012 (5)
    • ►  October 2012 (5)
    • ►  September 2012 (5)
    • ►  August 2012 (2)
    • ►  July 2012 (7)
    • ►  June 2012 (8)
    • ►  May 2012 (6)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  February 2012 (5)
    • ►  January 2012 (9)
  • ►  2011 (52)
    • ►  December 2011 (3)
    • ►  November 2011 (5)
    • ►  October 2011 (3)
    • ►  September 2011 (7)
    • ►  August 2011 (4)
    • ►  July 2011 (4)
    • ►  June 2011 (7)
    • ►  May 2011 (3)
    • ►  April 2011 (5)
    • ►  March 2011 (11)

Followers

Total Pageviews

Most Popular

  • Liburan ke Lagoi ala Rakyat Jelata
    Jamaah Oooooiiiii Jamaah… *dilempar jumrah berjamaah* Siapa sih yang nggak suka dengan liburan murah dengan budget minim tapi bisa mel...
  • Liburan Koper ala Ransel ke Pulau Bintan
    Liburan yang paling menyenangkan menurut gue adalah… liburan ala ransel tapi dapat fasilitas ala koper. :-P  Pada ngerti nggak maksu...
  • Hari Untuk Amanda (2010)
    Kegalauan hati Amanda (Fanny Fabriana) dalam menentukan pilihan hatinya pada saat mau menikah 10 hari lagi sangat manis sekali untu...
  • Nyanyian Terakhir Sang Idola
    Wahai... Pemilik nyawaku Betapa lemah diriku ini Berat ujian dariMu Kupasrahkan semua padaMu "Muhasabah Cinta" ~ Iqbal Rois K...
  • Belajar Moto
    Gue sekarang lagi tertarik dengan dunia fotography. Maklum, yang dulunya suka poto-poto narsis bin najis ala lebay bin jijay. Sekarang lebih...

Community

Community
Member of Blogger Kepri

Created with by BeautyTemplates